JAKARTA - Penanganan bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) harus dipercepat. Para korban harus mendapat bantuan dan pertolongan segera mungkin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya agar menangani korban dan dampak bencana banjir bandang serta longsor di NTT dan NTB secara cepat dan tepat.
Penyaluran bantuan kesehatan, penyediaan logistik, perbaikan infrastruktur dan penyediaan kebutuhan dasar bagi para pengungsi dilaksanakan secara cepat.
BACA JUGA: Atta Halilintar Berharap Rumah Tangganya Seperti Presiden Jokowi dan Iriana
“Saya telah perintahkan Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan dan Menteri PUPR serta Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan secara cepat evakuasi penanganan korban bencana, dan penanganan dampak bencana,” tegas Jokowi, Senin (5/4).Tak lupa, Jokowi juga menyampaikan duka cita atas korban jiwa dari becana banjir bandang dan longsor di NTT dan NTB.
“Saya juga memahami kesedihan yang dialami saudara-saudara kita akibat dampak dari bencana ini,” ujarnya.
BACA JUGA: KPK Setor Rp5,5 M Uang Denda dan Rampasan Korupsi ke Kas Negara
Jokowi meminta agar masyarakat selalu mengikuti instruksi dari para petugas di lokasi bencana. Masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan dari bencana banjir dan longsor karena meningkatnya curah hujan secara ekstrem.“Perhatikan selalu peringatan dini dari BMKG dan aparat di daerah,” katanya.
Sementara berdasarkan laporan dari Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli, sebanyak 62 orang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Flores Timur.
Sebanyak 56 korban meninggal merupakan warga Desa Nelelalamadike, Ileboleng dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara.
BACA JUGA: Jokowi Hadir Nikahan Atta-Aurel, Ketua MUI Heran Artis Lebih Disukai daripada Ustadz
Sementara empat orang lainnya yaitu di desa Oyangbaran Kecamatan Wotanulumado, sebanyak tiga orang dan satu orang di Waiwerang masih dalam pencarian.Data sementara hingga Senin (5/4) pukul 05.00 WIB, tercatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.
Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).
BACA JUGA: Jokowi jadi Saksi Nikah Atta Halilintar dan Aurel, Ernest Prakasa: Apa Urusannya Sama Negara Woy!
Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.Diketahui, beberapa wilayah di NTT dan NTB, dilanda banjir bandang dan tanah longsor pada Minggu (4/4) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
Di NTT, banjir bandang menimpa wilayah Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat. Sementara di NTB, bencana banjir melanda Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.(gw/fin)