JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran belanja di bidang infrastruktur jaringan internet sebesar Rp16 triliun sampai Rp17 triliun sampai 2024. Dana tersebut, salah satunya akan digunakan untuk jaringan internet di 9.113 desa di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Indonesia.
"Sehingga mereka tidak jadi tertinggal di dalam Indonesia sendiri," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani dalam video daring, kemarin (5/4).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, anggaran itu untuk meningkatkan jaringan internet di 93.900 sekolah di Indonesia.
Selain itu, kata dia, anggaran juga digunakan untuk meningkatkan jaringan internet di 3.700 puskesmas, 6.000 polsek dan koranil serta 47.900 desa dan kecamatan.
Lebih lanjut, anggaran yang disediakan bukan hanya dalam bentuk dana kementerian, tapi juga transfer ke daerah. Dengan begitu, pemerintah daerah bisa lebih menyesuaikan kebutuhan belanja infrastruktur internet dan teknologi sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
"Kami sediakan bisa transfer untuk 5.503 desa di daerah 3T, akses internet di 12.377 titik, Palapa Ring SLA 95 persen," pungkasnya.
Adapun belanja ini juga bukan untuk infrastruktur dasar, namun mencakup anggaran untuk literasi digital bagi 295 ribu orang dan digital teknopreneur bagi 30 perusahaan rintisan (start-up). (din/fin)