Data BNPB 68 Meninggal, 70 Masih Dinyatakan Hilang

fin.co.id - 05/04/2021, 18:10 WIB

Data BNPB 68 Meninggal, 70 Masih Dinyatakan Hilang

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebanyak 68 orang meninggal dunia akibat bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara Basarnas menyampaikan 69 orang meninggal.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut berdasarkan data yang diterima, sebanyak 68 orang meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di NTT.

"Ini masih dalam proses pendataan, jadi ini masih sangat dinamis sekali dari yang kami himpun dari semua wilayah yang terdampak. Ada 68 orang meninggal dunia," ujarnya, Senin (5/4).

BACA JUGA:  Maruarar Sirait Diusulkan Gantikan Moeldoko, Qodari: Ngajak Berantem Namanya

Dia merinci jumlah korban tersebar di sejumlah wilayah. Sebanyak 44 orang meninggal dunia di Kabupaten Flores Timur, 11 orang di Kabupaten Lembata, dua orang di Kabupaten Ende, dan 11 orang di Kabupaten Alor.

"Sebanyak 15 orang mengalami luka-luka, yakni sembilan orang di Flores Timur, satu di Kabupaten Ngada, dan lima di Kabupaten Alor," ungkapnya.

Dia juga menyebut sebanyak 70 orang dilaporkan hilang. Sebanyak 26 orang hilang di Flores Timur, 16 orang di Kabupaten Lembata, dan 28 orang di Kabupaten Alor.

BACA JUGA:  Jokowi Hadiri Nikahan Atta Halilintar, Teddy Gusnaidi: Sakit Jiwa Jika Bandingkan dengan Hajatan Rizieq Shihab

Dari kejadian bencana itu, disampaikan Raditya Jati, sebanyak 938 kartu keluarga (KK) atau 2.655 jiwa terdampak.

Sementara berdasarkan laporan Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, NTT menyebut 69 korban meninggal pada peristiwa banjir bandang di Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, I Putu Sudayana 69 korban meninggal itu ditemukan dalam operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan selama dua hari sejak Ahad-Senin (4-5/4).

BACA JUGA:  Dianggap Jadi Penyebab Perpanjang Antrean Haji, Dana Talangan Bakal Dihapus

"Jumlah ini masih bersifat sementara karena proses pencarian dilakukan tim SAR masih terus dilakukan di lokasi bencana," kata I Putu Sudayana.

Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, BPBD, masyarakat Adonara dan Pemda Kabupaten Flores Timur terus melakukan operasi SAR di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang.

Dikatakannya, ada tiga kecamatan yang dilanda bencana banjir bandang, yaitu Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Kecamatan Wotan Ulumando.

BACA JUGA:  Bea Cukai Fasilitasi Kegiatan Repatriasi di Perbatasan Papua dan Kalimantan

Dirincinya, korban yang ditemukan meninggal itu berasal dari Kecamatan Ile Boleng 57 orang, Kecamatan Adonara sembilan orang dan Kecamatan Ulumando tiga orang.

"Masih ada 19 orang korban di Adonara yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan yang saat ini berada di Adonara," kata I Putu Sudayana.

Ditambahkannya ada 50 korban bencana banjir bandara di Adonara, Kabupaten Flores Timur ditemukan dalam kondisi selamat oleh tim SAR gabungan.(gw/fin)

Admin
Penulis