JAKARTA - Pegiat media sosial, Ferdinand Hutahaean menyentil aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar yang mengkritik pihak kepolisian terkait penanganan pelaku teror yang menerobos Mabes Polri.
Ferdinand menyebut, Hariz Azhar hanya bermulut besar tapi hatinya kerdil.
"Banyak komentar negatif terhadap petugas dalam menangani teroris. Orang seperti ini hanya mulutnya yang besar tapi hatinya kerdil dan nalarnya kurang bekerja terhadap perlindungan nyawa korban teroris dan aparat yang bertugas," ujar Ferdinand Hutahaean di Twitter-nya, Sabtu (3/4).
Mantan kader Partai Demokrat ini menilai, kepolisian sudah bekerja sesuai prosedur, namun ada pihak-pihak yang masih berkomentar negatif seperti Hariz Azhar.
"Mungkin dia akan sadar kalau sudah jadi korban," kata Ferdinand.
Sebelumnya, Hariz Azhar menyoroti tindakan pihak kepolisian yang langsung menembak mati pelaku penyerang di Mabes Polri.
"Dalam standar HAM internasional itu ada namanya isu administrasi keadilan, salah satunya soal tata cara penggunaan senjata api oleh penegak hukum," kata Haris Azhar.
Menurut Haris Azhar, dalam prinsip Kuba terdapat ukuran-ukuran bagi penegak hukum untuk melakukan tindakan terhadap aksi terorisme.
"Tembak melumpuhkan dan tembak mematikan dan sebelum melumpuhkan ada juga mencegah dan lain-lain," tuturnya.
"Sebelum mematikan, harus melumpuhkan dulu. Sebelum melumpuhkan juga ada penegakan hukum lain, misalnya mencegah," imbuhnya. (dal/fin).