Upaya Pegadaian Dorong 'Gen Z' Jadi Enterpreneur

fin.co.id - 30/03/2021, 18:32 WIB

Upaya Pegadaian Dorong 'Gen Z' Jadi Enterpreneur

 

JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) mendorong kaum mahasiswa dan pelajar yang merupakan Generasi Z (Gen Z) untuk meningkatkan literasi dan pemahaman, bagaimana menjadi enterpreneur atau wirausahawan.

Hal itu ditandai melalui penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai pedoman dan landasan pelaksanaan program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi), sebagai program yang berkelanjutan dengan jangkauan yang lebih luas. Dimana dalam kegiatan tersebut Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta tampil selaku inisiator. Nota Kesepahaman ini sekaligus sebagai langkah awal bagi masing-masing pihak untuk melakukan kerja sama lainnya.

Penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISEI Jakarta dengan PT Pegadaian (Persero), Institut Perbanas, Kalbis Intitute dan dengan Universitas Kristen Krida ini dilakukan di Kantor Pusat Pegadaian pada Selasa, (30/3).

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto, dalam paparannya kembali menegaskan komitmen Pegadaian dalam mendukung pengembangan dan penguatan kewirausahaan terutama bagi Gen Z.

“Sebagai salah institusi yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, Pegadaian memegang peran penting dalam mendukung penguatan kewirausahaan dan UMKM terutama di tengah bergejolaknya perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19. Kami berharap makin banyak Gen Z yang mampu menjadi entrepreneur muda yang tangguh,” tegas Kuswiyoto, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (30/3).

Senada, Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi menyampaikan, disepakatinya Nota Kesepahaman oleh pihak-pihak terkait merupakan langkah strategis yang dapat mendorong program penguatan UMKM bagi Gen Z. Ia berharap, program HoKi mampu menjadi wadah pengembangan iklim kewirausahaan, terutama bagi i-generation yang terintegrasi dan berkelanjutan.

“Sejak awal kami menyampaikan bahwa Program HoKi diinisiasi sebagai wadah bagi i-generation untuk menuangkan ide-ide bisnis yang inovatif dan kreatif. Semakin masifnya perkembangan ekonomi digital harusnya dapat memicu para i-generation untuk semakin aktif dan antusias dalam menggali dan mengembangkan ide bisnis,” jelas Inarno.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting yang juga merupakan Ketua Bidang UMKM, Koperasi dan Nelayan ISEI Jakarta mengatakan, program HoKi diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk fokus dalam mengembangkan dan menjadikan bisnis sebagai pilihan masa depan. Ia berharap ke depannya entrepreneur tidak lagi dianggap sebagai pilihan karir terakhir bagi para mahasiswa.

“Dengan beberapa rangkaian kegiatan mulai dari seleksi proposal yang ketat, penentuan 10 proposal terbaik, penentuan 6 proposal terbaik hingga pembinaan inkubasi entrepreneurship," kata Loto.

Pilot project Program Hibah Kompetisi Kewirausahaan (HoKi) dimulai dengan sosialisasi program pada Jumat, 19 Februari 2021 telah sampai pada tahap penentuan 6 proposal terbaik. Dari 16 proposal yang diterima oleh panitia, dipilih 10 proposal untuk melakukan presentasi ide bisnis di hadapan dewan juri (26/3).

Proses presentasi dilakukan secara virtual di mana masing-masing kelompok diberikan waktu selama 30 menit untuk meyakinkan Dewan Juri. Dalam proses presentasi tersebut, dewan juri menyampaikan bahwa 10 proposal terbaik memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing.

“Tim yang berhasil masuk dalam tahap presentasi tentunya adalah tim dengan ide bisnis yang menarik dan realible terhadap perkembangan ekonomi digital. Masing-masing tim memasukkan aspek teknologi dalam ide bisnis yang ditawarkan. Hanya saja memang masih terdapat beberapa kelemahan di beberapa aspek yang tentunya dapat diperbaiki dan dimatangkan ke depan,” jelas Winang Budoyo selaku Ketua Dewan Juri.

Dari 10 proposal yang masuk, telah dipilih 6 proposal terbaik yang berhasil mendapatkan hibah dana masing-masing 25 juta Rupiah. Masing-masing proposal tersebut meliputi tiga tim dari Kalbis Institute, dua dari Perbanas dan satu tim dari Ukrida.

Selanjutnya, 6 proposal terbaik akan mendapatkan program pendampingan dan menjalani inkubasi entrepreneurship selama tiga bulan. Proses ini terdiri pelatihan kewirausahaan dan pendampingan kewirausahaan. Selama proses inkubasi tersebut, peserta diwajibkan menyusun laporan kemajuan setiap bulannya untuk kemudian dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh panitia. (nur/fin)

Admin
Penulis