Isu Jabatan Presiden 3 Periode Harus Jadi Pembelajaran

fin.co.id - 29/03/2021, 18:56 WIB

Isu Jabatan Presiden 3 Periode Harus Jadi Pembelajaran

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengungkapkan keprihatinannya mengenai keberlangsungan demokrasi di Indonesia yang dinilai terancam. Serta menunjukkan penurunan kualitas melalui akun pribadi Twitter-nya.

“Bismillah, isu jabatan presiden 3 periode yang sempat ramai memberikan peringatan sampai pelajaran berharga untuk bangsa kita. Jika demokrasi ingin terus berkembang mestinya mempercepat sirkulasi elit. Sulit negeri ini tumbuh secara beradab jika fasilitas untuk mempercepat sirkulasi elit justru dihambat,” ujarnya.

Ia membeberkan bahwa kasus kudeta Partai Demokrat yang belum lama ini terjadi bisa dijadikan contoh bahwa oligarki tidak lagi bermain elegan dan lembut, melainkan melalui berbagai peraturan dan cara-cara yang terselubung.

Mardani menyebut, kelompok tersebut sudah mulai menampilkan sikap-sikap premanismenya dan mendegradasi nilai-nilai penting demokrasi.

“Kita perlu lebih waspada lagi, pandangan saya, premanisme ini akan terus berjalan, dan bukan tidak mungkin kita akan menghadapi hari-hari yang lebih berat. Ketika indeks demokrasi kita turun, indeks persepsi korupsi kita turun, dan berbagai hal lainnya yang membuat kita harus lebih bersiap,” tegasnya.

Ia menambahkan, isu seperti ini merupakan ironi besar karena demokrasi yang sudah lama dibangun justru tertahan. Seakan ada dinding tinggi dan tebal yang memisahkan rakyat dan oligarki (elit). Ia melanjutkan, aspek soft power seperti ini yang tidak dibaca, sehingga memanfaatkan kondisi multi partai yang ada di negeri ini.

“Antitesa dengan Presiden Soeharto yang ketika itu cenderung partai tunggal, meskipun saat itu ada Golkar, PPP dan PDIP. Jika dikaitkan dengan geopolitik, kita perlu mengakui bahwa apa yang selama ini dikembangkan dalam design demokrasi belum berbasis kepada akar dukungan politik rakyat yang mengakar di dalam ke-Indonesiaan kita,” terangnya. (khf/fin)

Admin
Penulis