News

Bulog Berhasil Serap 200 Ribu Ton Hasil Panen Petani

fin.co.id - 29/03/2021, 17:31 WIB

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Perum Bulog melaporkan, per hari ini, Senin (29/3) telah berhasil menyerap beras hasil panen petani sebanyak 200 ribu ton. Dengan rerata perhari serapan sebesar 10 ribu ton, maka hingga akhir Maret nanti total serapan beras mencapai 230 ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, dengan kondisi tersebut maka pasokan beras untuk menghadapi bulan Ramadhan hingga Lebaran, dipastikan cukup.

"Kami akan terus menyerap, di mana sekarang setiap hari rata-rata kita menyerap 10 ribu ton setiap hari. Jadi ini sekarang udah 200 ribu ton berati tinggal 3 hari untuk bulan ini. Diperkirakan kita akan menambah kurang lebih 30 ribu ton," ujar Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas, dalam konferensi pers virtual, Senin (29/3).

Buwas mengatakan, Bulog berkomitmen untuk mengedepankan penyerapan beras petani. Hal itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas. Diluar serapan pada musim panen kali ini, Bulog disebutnya telah memiliki cadangan beras sebanyak 800 ribu ton.

"Sehingga hari ini kita menguasai sudah 1 juta ton. Tentunya seperti apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa beliau memprediksi bahwa serapan kita itu diakhiri sampai bulan Juni. Artinya prediksi terakhir panen sampai dengan bulan Mei namun pasti bulan Juni, masih ada sisa dari panen-panen bulan Mei," jelasnya.

Adapun beras hasil serapan petani tersebut, lanjut Buwas, nantinya akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Ia pun menjamin, tidak akan ada kekurangan pasokan beras, sehingga diyakini harga relatif akan stabil.

"Hasil serapan kita ini akan kita sebarkan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk wilayah wilayah yang tidak memproduksi beras. Sampai hari ini kita masih menjamin bahwa kebutuhan beras untuk seluruh wilayah Indonesia kondisi aman dengan ditunjang juga kita masih menyerap hasil hasil pertanian yang sekarang ini masih berjalan," pungkasnya. (git/fin)

 

Admin
Penulis
-->