JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan Kartu Indonesia Pendidikan (KIP) Kuliah Merdeka. yang merupakan perluasan dari program sebelumnya.
"Dengan KIP Kuliah Merdeka mahasiswa tidak perlu ragu untuk memilih program studi terbaik di negeri ini, dimanapun lokasinya," kata Nadiem dalam peluncuran KIP Kuliah Merdeka yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Sejatinya, kata Nadiem, dengan KIP Kuliah Merdeka, anak-anak terbaik dari seluruh Indonesia dapat masuk ke program studi terbaik di kampus terbaik di Indonesia.
BACA JUGA: KPK Duga Effendi Gazali Rekomendasikan Vendor kepada Tersangka Suap Bansos
"Jika berhasil masuk ke program studi terbaik, maka pada masa depan mereka akan dengan mudah pula mendapatkan pekerjaan terbaik," ujarnya.Dengan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang lebih tinggi, KIP Kuliah memerdekakan calon mahasiswa untuk meraih mimpinya. Sebab selama ini, banyak calon mahasiswa yang memilih program studi yang lebih masuk akal karena besaran biaya pendidikan yang diberikan KIP Kuliah hanya sebesar Rp2,4 juta per semester.
BACA JUGA: Implementasi Agree, Langkah Awal Menuju Kesejahteraan Petani Indonesia
"Saya punya perasaan, bahwa banyak sekali anak-anak hebat yang tidak bisa masuk ke kampus hebat atau melanjutkan ke jenjang kuliah, karena masalah biaya. Walaupun menerima KIP Kuliah pun hanya Rp2,4 juta per semester padahal dia mampu untuk meraih yang lebih baik lagi. Ini namanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” terang dia.BACA JUGA: Calon Penerima TPG 2021 Sedang Diverifikasi, Kemenag: Harus Tepat Sasaran
Dapat disampaikan, bahwa anggaran skema KIP Kuliah pada 2021 sebesar Rp2,5 triliun. Biaya pendidikan yang sebelumnya besarannya uang kuliahnya sebesar Rp2,4 juta per semester mengalami perubahan.Di mana, program studi terakreditasi A maksimal Rp12 juta per semester, program studi terakreditasi B maksimal Rp4 juta per semester, dan program studi terakreditasi C maksimal Rp2,4 juta per semester.
Begitu juga untuk biaya hidup disesuaikan dengan indeks harga daerah. Sebelumnya biaya hidup Rp700.000 per bulan dan disamakan dengan semua daerah di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Peringati Hari Air Sedunia, Brantas Abipraya Hijaukan Bendungan Semantok
Saat ini biaya hidup dibagi menjadi lima klaster yakni klaster satu yakni Rp800.000 per semester, daerah klaster dua Rp950.000 per semester, daerah klaster tiga Rp1.100.000 per semester, daerah klaster empat Rp1.250.000 per semester, dan daerah klaster lima Rp1.400.000 per semester."Teman-teman dari daerah sekaran gak usah terlalu khawatir mengenai bagaimana kalau saya keterima di universitas di Jakarta atau mungkin di Bandung, di Surabaya, di mana indeks kemahalannya lebih besar, tak perlu khawatir, karena biaya hidupnya pun ditingkatkan berdasarkan lokasinya. Karena makan di Jakarta dengan makan di luar Pulau Jawa biayanya tidak sama," punkasnya. (der/fin)