Rupiah Ditutup Melemah Tipis 0,01 Persen Hari Ini

fin.co.id - 25/03/2021, 19:04 WIB

Rupiah Ditutup Melemah Tipis 0,01 Persen Hari Ini

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis pada sore ini. Mengutip data Bloomberg, Kamis (25/3) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.426 per dolar AS, melemah 1 poin atau 0,01 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan pada Rabu kemarin di level Rp14.425 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dari faktor eksternal, kesaksian Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell di depan Senat AS menegaskan optimisme mereka pada pemulihan ekonomi AS pada tahun ini. Hal ini mendorong sentimen positif bagi aset berisiko seperti rupiah.

Yellen mengatakan, dirinya terbuka jika bank membeli kembali saham dan membayar dividen, sehari setelah dia mempertimbangkan kenaikan pajak untuk mendanai peningkatan infrastruktur dan investasi lainnya. Sementara Powell menyatakan bahwa tahun 2021 akan menjadi tahun yang sangat kuat dalam pemulihan ekonomi AS.

"Namun, inflasi tetap menjadi perhatian investor, dengan gangguan dalam rantai pasokan yang bisa menimbulkan tekanan biaya bagi produsen. IMP manufaktur dan jasa hari pada Rabu kemarin juga menunjukkan bahwa aktivitas pabrik AS meningkat pada bulan Maret," kata Ibrahim dalam hasil risetnya, Kamis (25/3).

Sayangnya kurs rupiah masih harus menghadapi tekanan sentimen negatif dari Eropa yang masih terus berjuang melawan wabah Covid-19 gelombang ketiga. Penguncian yang ketat di Jerman yang diperpanjang berimplikasi gagal memulihkan kepercayaan pelaku pasar pada prospek pemulihan ekonomi regional Eropa.

"Pelaku pasar merasakan ketidakpuasan terhadap penanganan Covid-19 oleh Kanselir Jerman Angela Merkel," ungkapnya.

Bahkan data ekonomi positif untuk bulan Maret yang dirilis Rabu kemarin, termasuk Indeks Manajer Pembelian Manufaktur Jerman (PMI) serta PMI Manufaktur dan Jasa Eropa, gagal mengangkat sentimen positif bagi investor.

"Lockdown terbaru di Eropa membuat kekhawatiran investor akan varian baru B117 virus corona yang pertama kali terlihat di Inggris akan mendorong gelombang ketiga di Eropa," kata Ibrahim.

Sementara untuk perdagangan esok, Ibrahim memprediksi rupiah akan berfluktuasi kembali dan ditutup melemah.

"Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.405-Rp14.440 per dolar AS," pungkasnya. (git/fin)

Admin
Penulis