JAKARTA - Pemerintah berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) raksasa berkapasitas 2.000 Mega Watt (MW), di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara.
Pembangunan pembangkit.listrik green energy itu merupakan upaya pemerintah untuk menggenjot bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT) senilai 23 persen di 2025. Hal itu disampaikan Menko Maritim dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Indonesia Mining Forum, Rabu (24/3).
Luhut mengatakan, program energi bersih kedepannya akan terus digenjot pemerintah dengan mempertimbangkan potensi sumber energi yang terdapat di suatu wilayah.
"Di Weda Bay kita akan pasang solar panel. Jd kalau dibutuuhkan 2.000 MW kita butuh lahan seluas 200 ha," ungkap Luhut.
Sebagai informasi, PLTB dan PLTS dengan kapasitas 2.000 MW, jika benar-benar di realisasikan, maka kedua pembangkit listrik EBT itu termasuk yang memiliki kapasitas terbesar di Indonesia. Sebagai perbandingkan kebun angin atau PLTB Sidrap yang hanya memiliki kapasitas 75 MW. Sementara itu, PLTS Likupang, Sulawesi Utara hanya memiliki kapasitas 15 MW.
Luhut mengatakan, periode konstruksi PLTB dan PLTS di Weda Bay tersebut membutuhkan waktu antara 3-5 tahun. Adapun pengguna dari listrik yang dihasilkan PLTB dan PLTS ini nantinya adalah PT Tsingshan, perusahaan asal China. Diketahui Tsingshan dan PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana membangun smelter tembaga dengan kapasitas 2,4 juta ton di Weda Bay. (git/fin)