News . 12/03/2021, 11:48 WIB

Tengku Zul Kritik Nadiem: Agama Itu Penting, Dibawa Sampai Mati, Paham Pak Menteri?

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA- Mantan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain mengkritisi menteri pendidikan dak kebudayaan (Mendigbud), Nadiem Makarim yang dianggap telah menghilangkan frasa agama dari Peta Jalan Pendidikan 2020-2035.

Tengku Zul menilai, agama adalah sesuatu yang terpenting. "Lha, frasa budaya ditulis kok agama tidak? Agama paling penting," ungkap Tengku Zul di laman twitternya, Jumat (12/3).

Tengku Zul mengatakan, agama itu yang nantinya akan dibawa sampai pada kematian seseorang. Maka agama sangat penting bagi ummat Islam.

"Agama itu mau dibawa mati sampai barzakh dan akhirat. Paham pak Menteri? Selain Agama tidak ada yang dibawa mati. Begitu pentingnya bagi kami umat Islam," katanya.

Dia melanjutkan, bahwa dulu ada fraksi yang menolak Undang-undang Pendidikan Nasional pasal 12a. Pasal itu menjelaskan bahwa tiap anak didik berhak mendapat pendidikan Agama sesuai dengan Agama yang dianutnya dan diajarkan dgn guru yg seagama dengannya.

Tengku Zul menduga, fraksi itu juga yang menolak frasa agama di Proyeksi Pendidikan saat ini. "Apakah ada kaitannya dengan hilangnya frasa agama dalam Proyeksi Pendidikan 2020-2035?" ucap Tengku Zul.

Lebih lanjut, Tengku Zul menilai, saat ini ada yang menganggap makna toleran adalah membiarkan kemungkaran. Padahal sejatinya membasmi kemungkaran adalah bagian dari perintah dan ajaran Islam.

"Dipikirnya Islam Toleran itu adalah yang membiarkan kemungkaran. Membiarkan kemungkaran itu setan bisu, bukan toleran. Setiap kemungkaran wajib dicegah dengan kekuasaan, dengan lisan, atau paling tidak menolak dalam hati. Sesat pemikiran jika toleran diartikan membiarkan," cetusnya.

Klarifikasi :

Kemendikbud memastikan, frasa agama dalam visi peta jalan pendidikan nasional (PJPN) 2020-2035 tidak akan dihilangkan atau dihapus.

Pernyataan ini sekaligus menyudahi polemik di masyarakat yang belakangan ini ramai diributkan.

Dalam draf Peta Jalan Pendidikan per Mei 2020 menyebut, Visi Pendidikan Indonesia 2035 adalah ‘Membangun rakyat Indonesia untuk menjadi pembelajar seumur hidup yang unggul, terus berkembang, sejahtera dan berakhlak mulia dengan menumbuhkan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila’.

"Kalau ada aspirasi dari masyarakat kata ‘agama’ itu penting dalam frasa itu, silakan masuk dalam peta jalan pendidikan. Nggak masalah, kita terbuka. Nggak perlu panik dan nggak perlu menciptakan polemik,” kata Nadiem Makarim dalam raker dengan Komisi X DPR, Kamis (11/3/2021)

Nadiem mengaku bingung dengan polemik kata ‘agama’ yang tidak ada dalam Visi Pendidikan 2020-2035 dalam Peta Jalan Pendidikan yang tengah digodok kementeriannya.

“Pertamanya saya cukup bingung dengan polemik ini. Karena kenapa kita mengeluarkan ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah esensi tertinggi daripada keagamaan. Jadi saya kira itu terpenting,” ujarnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com