News . 06/03/2021, 13:00 WIB
Diyakininya, penggunaan kode batang di setiap vial vaksin merupakan langkah pemerintah untuk mencegah munculnya vaksin palsu. Dengan adanya kode batang di setiap vial vaksin, maka vaksin akan sulit untuk dipalsukan.
Diketahui, Reuters pada Kamis (4/3) melaporkan Kepolisian Afrika Selatan menyita ratusan vaksin COVID-19 palsu dan menangkap empat tersangka.
"Tiga warga negara China dan satu warga Zambia ditangkap," kata badan koordinasi kepolisian global Interpol.
Penyitaan dan penangkapan itu terjadi setelah Interpol, yang berkantor pusat di Prancis, mengeluarkan peringatan global pada Desember lalu untuk penegakan hukum di 194 negara anggotanya.
"Sekitar 400 ampul atau 2.400 dosis vaksin palsu ditemukan di sebuah gudang di Germiston, di sebelah timur Johannesburg, Afrika Selatan. Di sana petugas juga menemukan sejumlah besar masker 3M palsu," tulis Interpol di situsnya.
Sementara itu di China, polisi mengidentifikasi jaringan yang menjual vaksin COVID-19 palsu dan menggerebek tempat pembuatannya, yang mengakibatkan penangkapan sekitar 80 tersangka. Lebih dari 3.000 vaksin palsu disita di tempat kejadian.
"Sementara kami menyambut baik hasil ini, ini hanyalah puncak gunung es (permukaan masalah) dalam hal kejahatan terkait vaksin COVID-19," kata Sekretaris Jenderal Interpol Juergen Stock.
Namun, sejauh ini masih belum jelas apakah peristiwa penangkapan di Afrika Selatan dan China terkait satu sama lain. Interpol belum menanggapi pertanyaan, sementara juru bicara kepolisian nasional Afrika Selatan juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com