News . 01/03/2021, 05:45 WIB

Lembah Kematian

Penulis : Admin
Editor : Admin

Pasien Covid yang menjalani test PCR di RSI Surabaya juga dilakukan tes di I-Nose. Ketua Yayasan RS Islam itu, Prof Dr. Mohammad Nuh DEA, memberikan komitmen tertinggi. Ia adalah mantan mendiknas yang juga mantan Rektor ITS –sekarang masih menjadi ketua  majelis wali amanat.

Kalau saja I-Nose nanti lolos dari "lembah-kematian-penemuan", maka keunggulannya jelas: inilah test Covid yang tidak berisiko penularan. Tidak seperti yang dari cairan hidung/tenggorokan maupun yang dari napas.

Dan murah sekali. Sekali test mungkin hanya Rp 10 ribu.

Juga cepat: 3 menit ketahuan hasilnya. Yang pertama harus dilakukan adalah mengelap ketiak. Dengan tisu. Agar bersih. Lalu, ujung kabel yang ada kapasnya dimasukkan ketiak. Dikempit selama 2,5 menit. Sensor langsung membaca.

Hasilnya, saat itu juga, dikirim ke HP kita –dalam bentuk QR yang bisa diverifikasi. Jadilah QR itu sejenis sertifikat. Yang bisa digunakan untuk naik pesawat atau kereta.

Rumah-rumah sakit bisa juga menggunakannya untuk melihat tren kesembuhan pasien Covid. Tiap hari pasien bisa dites. Dengan mudah dan murah. Tidak menimbulkan masalah biaya maupun kekhawatiran penularan.

Masalahnya: kapan I-Nose siap dipakai untuk umum.

"Mungkin 6 bulan lagi," ujar Prof Riyanarto. Itu pun kalau ada dewa yang datang.

Setidaknya harus selalu ada harapan di negara ini. (*)

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com