News . 26/02/2021, 10:00 WIB
JAKARTA - Gagal tanam bawang putih dan bawang merah di area Food Estate di kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tengah menjadi sorotan publik. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena dalam program ini menggunakan dana uang rakyat yang tidak sedikit.
Merespons hal itu, Pakar Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso menilai, keberhasilan program Food Estate itu sangat bergantung dengan ketersediaan bibit unggul, infrastruktur, serta teknologi pertanian yang harus dijalankan secara bersamaan.
"Pertanian itu sangat tergantung iklim. Kecuali memang daerahnya sudah betul-betul artificial seperti di pulau Jawa. Di beberapa lahan padi di pulau Jawa ini kan artificial dan lingkungannya sudah artificial. Tanamannya padi semua dan irigasinya dijamin semua. Kalau sudah seperti itu ya tidak masalah mau tanam tiga kali (dalam setahun)," ujar Andreas kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (25/2).
"Coba di testimoni saja petani-petani yang terlibat dalam program Food Estate itu atau yang melihat sendiri kan bagus. Paling tidak itu penting juga bagi pemerintah untuk mengoreksi kembali program Food Estate ini. Karena Food Estate ini kan menggunakan dana rakyat juga," kata Andreas.
"Ke depan bisa direncanakan program yang lebih bagus. Kalaupun Food Estate ini tidak berhasil, harus dicari tahu ketidakberhasilannya di mana. Kalau menginginkan berhasil caranya bagaimana, harus jelas," ucapnya.
Salah satu petani hortikultura dari Kelompok Tani Ganda Mersada di wilayah Hubang Hasudutan, Jhon Les Lumban Gaul, sebelumnya memastikan bahwa meski hasil panen tanaman bawang putih pada program Food Estate yang digelutinya belum 100 persen memuaskan, namun ia membantah jika dikatakan program tersebut gagal.
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan memastikan dirinya akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Pengecekan yang dilakukan itu juga didasari dari fakta minimnya pedagang bawang di pasar yang menjual bawang putih lokal.
"Saat ini belum (ke lapangan), akan kita cek," ujarnya singkat kepada FIN, kemarin.
"Kalau versinya Kementan sukses semua," katanya.
Sebelumnya, anggota Kelompok Tani Sehati Desa Siriaria, Jansen Lumban Gaol (Op Citra) mengatakan, hampir seluruh tanaman bawang, khususnya bawang merah di areal Food Estate itu kondisinya memprihatinkan karena mengalami kerusakan yang hampir sama yakni mengalami kering daun dan pertumbuhannya lambat serta mengecil.
Dengan kondisi demikian, dikhawatirkan tidak akan membuahkan hasil seperti yang diharapkan dan bakal merugi, baik dari segi materi maupun tenaga. (git/din/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com