JAKARTA - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi mengapresiasi Gubernur Jawa Tangah, Ganjar Pranowo yang mengaku salah ketika banjir terjadi di sejumlah titik di Kota Semarang.
Padahal, menurut Dedek Prayudi, Ganjar bisa saja menyalahkan Pemerintah Kota Semarang terkait penanggulangan banjir di Kota Tersebut. Namun Ganjar memilih untuk mengaku salah.
"Padahal Semarang (daerah tingkat II) itu daerah otonom, tidak seperti DKI dimana otonomi ada di tangan daerah tingkat I. Sah-sah saja kalau pak Ganjar Pranowobareng warga Semarang menagih tanggungjawab Pemkot. Tapi pak Ganjar memilih untuk mengaku salah (emoji tepuk tangan)," cuit Dedek di akun twitternya, dilihat Rabu (24/2).
Dia melanjutkan, yang paling menarik dari sikap Ganjar adalah strategi dan adaptasi bencana yang terus diperkuat dan juga transparansi terkait data bencana. Dede membandingkan dengan Pemprov DKI Jakarta.
"Tapi ada yang gak kalah penting dari pada sikap pak Ganjar Pranowo ini, yaitu strategi dan pelaksanaan mitigasi dan adaptasi bencana yang harus diperkuat, juga empati terhadap korban bencana dan transparansi data bencana. Jangan sampai meniru daerahku, pak!," katanya.
Diberitakan sebelumnya, banjir terjadi si sejumlah titik di Kota Semarang pada akibat hujan yang mengguyur pada Selasa (24/2) malam.
Sejumlah titik di kawasan Kota Lama seperti perempatan Hotel Metro dan Pasar Johar, depan Kantor Pos Besar, Jalan Tawang Stasiun Tawang hingga sepanjang Jalan Letjen Suprapto sekitar Gereja Blenduk.
Selain itu, Kantor Gubernur yang berada di jalan Pahlawan juga ikut terendam banjir setinggi lutut orang dewasa.
Akun twitter @aditya180204 mencuit, Ganjar bisa saja menyalahkan kebijakan Wali Kota yang lalu.
"Padahal kalau mau pak @ganjarpranowo bisa menyalahkan walikota lalu salahkan air kiriman Ungaran," demikian cuitan akun @aditya180204.
Ganjar kemudian merespon akun tersebut, dan mengaku salah. "Saya yang salah. Yang lain sudah bekerja dengan baik," cuit Ganjar di twiternya. (dal/fin)