News . 23/02/2021, 12:35 WIB
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) tengah dilanda suhu dingin ekstrem dalam beberapa hari terakhir. Sebanyak 70 orang ditemukan tewas akibat bencana tersebut. Dari total korban meninggal, sebagian besar ditemukan di negara bagian Texas.
Dua pria juga ditemukan meninggal di rumah mereka di kota Buffalo Gap. Keduanya juga diyakini mengembuskan napas terakhir karena tak kuat menahan suhu dingin ekstrem.
Dr Robert Glatter, dokter dari rumah sakit Lenox Hill di New York City menambahkan, bahwa hipotermia merupakan kondisi berbahaya jika tidak segera ditangani.
Juru bicara penyedia layanan ambulans MedStar, Matt Zadavsky mengatakan, bahwa sebagian besar panggilan telepon terkait hipotermia datang dari warga yang menelepon dari rumah mereka masing-masing.
"sempat menerima 77 panggilan telepon terkait hipotermia pada rabu kemarin. Beberapa yang menelepon mengaku mengalami mati rasa di bagian tangan dan kaki, sementara sebagian lainnya lebih parah dan berbahaya," kata Zadavsky.
Sementara itu di Washington, Presiden Joe Biden telah mendeklarasikan status bencana besar untuk Texas, Oklahoma, dan Louisiana. Namun, karena Texas merupakan yang terparah, Biden pun meningkatkannya menjadi status bencana besar.
"Bantuan dapat berupa dana perbaikan rumah, kredit berbunga rendah untuk properti yang tidak diasuransikan, dan program-program lainnya untuk membantu warga dan pemilik tempat usaha bangkit dari bencana," sambungnya.
"Saya berterima kasih kepada Biden atas status bencana darurat. Ini sebagai sebuah langkah penting perdana," kata Gubernur Texas Greg Abbott. (der/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com