News . 22/02/2021, 14:00 WIB
JAMBI - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 meminta masyarakat melakukan disinfeksi terhadap masker sekali pakai. Ini perlu dilakukan sebelum dibuang ke tempat sampah. Karena dapat menularkan virus ke orang lain.
"Masker kita gunakan untuk mencegah supaya tidak menularkan ke orang lain. Tetapi masker punya potensi menularkan apabila kita membuang masker bekas pakai ke tempat sampah atau ke tempat yang tidak ada pengamannya," kata Ketua Subbidang Penanganan Limbah Medis Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, dokter Lia G. Partakusuma di Jakarta, Jumat (19/2).
Menurutnya, baik masker medis sekali pakai, maupun masker biasa harus melewati proses pencucian dengan detergen atau disinfektan untuk menghilangkan virus.
Dia meminta kepada pengurus RT/RW, pengurus rumah susun dan perkantoran untuk menyediakan tempat khusus untuk pembuangan masker sekali pakai. Tujuannya untu memudahkan petugas kebersihan.
Terutama untuk lokasi yang menjadi isolasi mandiri pasien positif COVID-19. Limbah masker harus dibungkus terlebih dahulu dan diberi tanda infeksius sebelum diangkut ke tempat pengolahan khusus limbah infeksius. Nantinya akan dimasukkan dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3).
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sejak awal pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020 hingga awal Februari 2021, telah terdapat 6.417,95 ton timbunan limbah medis COVID-19.Hampir 1,2 juta tenaga kesehatan di Indonesia (Nakes) atau tepatnya 1.191.031 orang yang telah divaksinasi COVID-19. Ini setelah pada Jumat (19/2) ada tambahan 26.887 orang.
"Sebanyak 668.914 orang dari total 1.191.031 tenaga kesehatan yang divaksin telah mendapatkan dosis kedua. Jumlah tersebut bertambah 57.047 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (19/2).
Program vaksinasi tahap pertama menyasar tenaga medis, kemudian akan menyusul dilakukannya vaksinasi COVID-19 terhadap petugas layanan publik dan lansia.
Program vaksinasi tahap kedua yang menyasar petugas pelayanan publik dan kelompok lanjut usia (lansia) telah dimulai sejak 17 Februari lalu di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat. "Pelaksanaan vaksinasi tahap kedua akan menyasar 38.513.446 orang. Terdiri dari 21 juta lebih untuk lansia dan sisanya petugas pelayanan publik," imbuhnya seperti dikutip dari Jambi Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup).
"Kelompok masyarakat yang termasuk pada tahap kedua program vaksinasi tersebut merupakan orang-orang yang memiliki interaksi serta mobilitas tinggi. Selain itu, rentan terpapar COVID-19. Karena itu, disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak) menjadi kunci," tandas Nadia.
Sementara itu, penularan Covid-19 di Provinsi Jambi kembali bertambah. Terdapat 10 kasus baru yang semuanya berasal dari Kota Jambi pada Jumat (19/2). Disamping itu bertambah 26 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Serta tak ada kasus kematian yang terjadi.
"Seperti riwayat kontak dari pasien terdahulu, lalu suspek Covid-19, dan hasil screening antigen positif," ujar," Juru bicara satgas penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah.
Sementara, untuk 26 pasien sembuh Covid-19 terbanyak 20 orang dari Kota Sungai Penuh dan 6 orang asal Tebo.
Total kasus Covid-19 hingga Jumat, ada 5.178 kasus. Dengan rincian, 1.171 masih dirawat, 3.927 pasien sudah dinyatakan sembuh dan 80 kematian. Untuk jumlah kematian sendiri tak bertambah pada kemarin. Kemudian ada 384 spesimen Swab yang sedang ditunggu hasilnya. (aba/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com