Vaksin Mandiri Percepat Kekebalan

fin.co.id - 21/02/2021, 08:00 WIB

Vaksin Mandiri Percepat Kekebalan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan tujuan utama program vaksin COVID-19 secara mandiri atau gotong royong adalah untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 secara nasional. Sehingga bisa mewujudkan kekebalan kelompok.

"Vaksin itu diberikan gratis ke seluruh masyarakat Indonesia oleh pemerintah. Merupakan hak mereka. Jadi walaupun ada program vaksin mandiri, ini tidak menghilangkan hak mereka untuk mendapat vaksin gratis," tegas Budi di Jakarta, Sabtu (20/2).

Dia menjelaskan, prinsip lainnya yang mendasari program vaksinasi mandiri adalah bahwa vaksin gotong royong tersebut menjadi bagian kerja sama antara pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan lain. Termasuk swasta untuk bisa melakukan percepatan program vaksinasi.

"Karena kita juga sampai sekarang belum ada bukti ilmiah yang pasti yang menyatakan berapa lama vaksin ini bisa memberi kekebalan tubuh. Artinya semakin cepat, semakin baik. Jangan sampai nanti kekebalan tubuhnya selesai tetapi program vaksinasinya belum selesai," jelasnya.

Dengan percepatan itu, pemerintah berharap masyarakat tidak membuat persepsi bahwa yang kaya akan lebih dahulu mendapatkan vaksin. Dia memastikan program vaksinasi COVID-19 secara mandiri dilakukan semata-mata untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 nasional. Targetnya kekebalan kelompok dapat segera tercapai.

"Dengan demikian, konsepnya lebih banyak kita mengajak, membangun mekanisme gotong royong, semua stakeholder membantu vaksinasi bagi seluruh rakyat," urainya.

Untuk menyelesaikan pandemi COVID-19, lanjut Budi, pemerintah tidak mungkin melakukannya sendiri secara eksklusif. Namun harus secara inklusif. Untuk itu, dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membangun gerakan untuk bisa melakukan vaksinasi bersama-sama.

"Partisipasi aktif masyarakat dibutuhkan. Seluruh modal sosial yang ada di masyarakat harus dimanfaatkan. Karena memang budaya masyarakat Indonesia adalah suka memberi, suka bergotong royong. Itu  kekuatan bangsa," pungkasnya. (rh/fin)

Admin
Penulis