WONOSOBO - Seorang penambang pasir sungai bernama Komarun (54) asal Dusun Madusari Desa Maduretno Kecamatan Kalikajar, hilang dan belum ditemukan. Diduga kuat korban terseret arus sungai begaluh saat mencari pasir pada didam klitih sungai begaluh pada rabu (17/2) pukul 13.30 WIB.
Camat Kalikajar, Bambang Trie membenarkan bahwa ada laporan dari pemerintah desa maduretno terkait hilangnya warga setempat pada rabu sore. Warga yang hilang tersebut berprofesi sebagai penabang pasir sungai di kali begaluh.
BACA JUGA: Dinilai Layak Dihukum Mati karena Kasus Narkoba, Polri Masih Dalami Keterlibatan Kompol Yuni
" sebenarnya laporan sudah ada sejak hari rabu sore, tapi karena cuaca buruk proses dihentikan, kemudian paginya tim SAR bergerak melakukan pencarian," ucapnya seperti dikutip dari Magelang Ekspres (Fajar Indonesi Network Grup).BACA JUGA: Dugaan Korupsi di BPJS Ketenagakerjaan, Kejagung Belum Tentukan Tersangka
dijelaskan kronologis peristiwa, pada rabu (17/2) pukul 13.30 wib, korban pergi dari rumah untuk mencari pasir di sungai galuh bendungan klitih. Pada saat korban tiba di lokasi arus sungai dalam keadaan banjir, kawan korban sesama penambang pasir, melihat korban sedang melintas menggunakan sepeda ontel warna biru, memakai baju putih lengan pendek hitam, dan mengenakan mantel warna abu abu serta memakai caping warna cream.BACA JUGA: IPW Desak Polri Usut Tuntas ‘Pesta Narkoba’ di Polsek Astanaanyar
Kemudian pada pukul 17.00 wib, penambang pasir bernama misman alamat tempelsari maduretno melihat sepeda korban di sebelah titik korban mencari pasir, namun korban tidak ada pada saat itu arus debit air sangat deras." misman kemudian melapor kepada anak korban, selanjutnya dilaporkan ke pemerintah desa, kemudian dilakukan proses pencarian," ungkapnya.
BACA JUGA: The 1st IndiHome Business Case Competition, Ruang Eksplorasi Bisnis Generasi Muda
Kepala Pos Basarnas Wonosobo, Hardi, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan sejumlah personil ke tempat lokasi kejadian." tim sar sudah bergerak melakukan penyisiran untuk mencari korban ," ucapnya.
BACA JUGA: Wujudkan Energi Bersih dan Galakkan Transportasi Massal, PLN Penuhi Listrik KRL Jogja-Solo
Sementara itu, kepala BPBD Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim Kurniawan mengemukakan bahwa, pihaknya bersama dengan ratusan relawan dan Tim SAR telah melakukan upaya pencarian dengan menyusuri sungai, namun korban belum berhasil ditemukan.“ hari ini sungai galuh sudah kami sisir, dari titik dimana Korban terakhir kali terlihat, namun belum ditemukan,” ucapnya kemarin.
BACA JUGA: Politikus PDIP Sindir Rocky Gerung: Dia Cuma Punya Koleksi Kosa Kata
Menurutnya, pencarian dibagi menjadi 6 SRU yang dimulai dari titik awal Bendungan Klitih sampai dengan jembatan krasak selokromo, namun hasilnya nihil. Pencarian akhirnya dihentikan sementara pada 17.00 WIB karena cuaca hujan,.“ Area pencarian meliputi SRU, yaitu Ngeli, Balekambang, Wediasin, Blimbing, Bendungan Klitih dan didukung dengan tim pemantauan cuaca yang ada di dusun Sijeruk Desa Butuh Kalikajar,” terangnya
Operasi pencarian kembali akan dilanjutkan hari berikutnya Jumat (19/2) pada pukul 08.00 WIB dimulai apel pagi dengan area pencarian diperluas sampai wilayah Banjarnegara. (gus)