Pfizer dan Moderna Garap Vaksin Covid-19 Khusus Anak

fin.co.id - 17/02/2021, 14:00 WIB

Pfizer dan Moderna Garap Vaksin Covid-19 Khusus Anak

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Produsen vaksin Pfizer dan Moderna tengah menggarap vaksin Covid-19 khusus anak-anak. Kedua produsen vaksin tersebut, kabarnya sudah memasuki tahap uji klinis.

Dikutip dari New York Times, Selasa (16/2/2021), Pfizer dan Modern memulai pengujiannya pada anak-anak berusia 12 tahun ke atas. Dari tingkatan tersebut, baru kemudian diturunkan ke tingkatan usia yang lebih muda tergantung pada hasil uji klinis.

"Masuk akal uji vaksinasi pada kelompok usia yang lebih tua. Alasannya, seiring dengan bertambahnya umur, resiko menerima gejala parah dari virus Covid-19 juga semakin tinggi," kata anggota Badan Regulator Obat-obatan Amerika (FDA), Paul Offit.

BACA JUGA:  Premier League: Prediksi Everton Vs Man City, Misi Sulit Tuan Rumah

Juru bicara Pfizer, Keanna Ghazvini mengatakan, bahwa mereka tengah melakukan pengujian vaksin COVID-19 baru terhadap kelompok usia 12-15 tahun. Kurang lebih ada 2.259 orang yang menjadi sukarelawan di uji klinis itu.

Menurutnya, jika tidak ada halangan, Pfizer menyakini hasil pengujian vaksin Covid-19 khusus anak-anak tersebut sudah siap pada libur musim panas tahun ini.

"Perpindahan pengujian dari usia 12 tahun ke yang lebih muda membutuhkan studi yang baru dan kemungkinan besar juga dosis yang berbeda. Untuk uji klinis pada kelompok tersebut, kemungkinan baru akan berlangsung belakangan," kata Ghazvini.

BACA JUGA:  Sudah Dapat Izin BPOM dan MUI, Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Tak Ragukan Vaksin Sinovac

Sementara itu, pihak Moderna mengaku, tengah melakukan pengujian vaksin Covid-19 baru pada kelompok usia 12-17 tahun. Kurang lebih akan ada 3000 orang yang akan dilibatkan.

"Hasil pengujian sudah bisa dicapai di kisaran bulan Juli atau Agustus. Jika hasilnya bagus, pengujian dilakukan kepada kelompok usia yang lebih muda, 0,5 bulan hingga 11 tahun," ujar Moderna.

Menurut Dokter spesialisasi anak-anak dan pakar vaksin di Mount Sinai Hospital New York, Kristin Oliver, tantangan yang dihadapi produsen bukan hanya menciptakan vaksin Covid-19 anak-anak secepat mungkin, melainkan dapat menyakinkan orang tua bersedia mengikutkan anaknya dalam program vaksinasi Covid-19.

BACA JUGA:  Kurs Rupiah Ditutup Melemah Jelang Pertemuan Bulanan Bank Indonesia

"Sejauh ini, masih banyak orang dewasa di Amerika tidak memiliki rencana untuk mengikutkan anaknya dalam vaksinasi Covid-19. Hal itu berdasar pada keyakinan anak-anak relatif aman dari gejala Covid-19. Survey terbaru Verywell Health mendukung pandangan itu, hanya 30 persen warga Amerika yang mendukung vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak," terang Oliver.

Masalah tersebut, kata Oliver, hanya bisa dipecahkan apabila produsen seperti Pfizer dan Modern bisa menjamin vaksin mereka benar-benar aman.

"FDA telah membangun sistem untuk mengawasi berbagai reaksi yang muncul akibat vaksin COVID-19. Sebagai dokter anak-anak dan ibu, saya pede sistem itu berjalan," pungkasnya. (der/fin)

Admin
Penulis