Vaksinasi per Klaster Tingkatkan Efektivitas

fin.co.id - 14/02/2021, 06:00 WIB

Vaksinasi per Klaster Tingkatkan Efektivitas

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Pelaksanaan vaksinasi per klaster bagi masyarakat umum ditujukan untuk meningkatkan efektivitas sebuah vaksin. Jangan sampai vaksin sudah disebar luas, tapi ternyata efek yang diharapkan tidak tercapai.

"Target pemerintah adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan menciptakan kekebalan komunal," kata Juru bicara vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dokter Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Sabtu (13/2).

Menurunya, bila vaksinasi hanya dilakukan sekitar 10 persen kepada sebuah daerah dengan jumlah penduduk yang padat, maka tidak akan efektif mencapai kekebalan kelompok.

Sebab itu, pemerintah mengubah strategi sasaran vaksinasi dengan menentukan klaster mana yang perlu terlebih dahulu mendapatkan vaksin.

Berdasarkan peta jalan, vaksinasi bagi masyarakat umum direncanakan pada April 2021. Nantinya, Kemenkes bersama pemerintah daerah berkoordinasi terkait klaster mana yang paling mendesak untuk mendapatkan vaksin.

Pelaksanaan vaksinasi secara klaster berarti pemerintah berupaya menyelesaikan vaksinasi secara populasi. Hal ini dinilainya lebih efektif daripada memberikan dosis vaksin kepada masyarakat. Namun tidak mencapai target yang diharapkan. "Pendekatannya per wilayah. Jadi satu wilayah dibereskan," imbuhnya.

Siti menambahkan vaksinasi per klaster juga atas dasar pertimbangan ketersediaan vaksin. Apalagi, hingga saat ini pemerintah belum bisa memastikan jumlah dosis yang bisa diterima dari pihak penyedia.

Terkait sasaran vaksinasi kepada 181,5 juta masyarakat, awalnya ditargetkan selesai pada Maret 2022. Namun, Presiden Joko Widodo meminta sasaran vaksinasi tersebut bisa dirampungkan selama satu tahun.

Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi 181,5 juta masyarakat tersebut, maka ketersediaan jumlah dosis vaksin juga harus dipastikan tercukupi.

"Bila dosis vaksin yang seharusnya diterima pada 2022 bisa digeser ke 2021, maka target sasaran bisa lebih mudah tercapai. Selama menunggu vaksinasi, masyarakat harus terus menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak)," pungkasnya.(rh/fin)

Admin
Penulis