JAKARTA - Kereta Rel Listrik (KRL) rute Yogyakarta - Solo resmi beroperasi untuk umum, pada Rabu (10/2). Diketahui sebelumnya dilakukan uji coba sejak 1 - 7 Februari 2021.
Irjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri mengatakan, Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka) ini memuat seluruh perjalanan kereta api baik KA antarkota, KA perkotaan, KA Komuter dan KA barang.
BACA JUGA: Dukung Program Plasma BUMN Untuk Indonesia, Telkom Hadirkan Layanan Call Center Plasma Konvalesen
“Penyusunan Gapeka Tahun 2021 telah disesuaikan dengan perkembangan supply dan demand masyarakat dalam menggunakan kereta api sepanjang tahun 2020, atau selama pandemi Covid-19,” kata Zulfikri, di Jakarta, kemarin (9/2).BACA JUGA: Dewi Tanjung Ungkap Penyakit Ustad Maaher: Duh Keluarga Malu Banget
Zulfikri menyebutkan, salah satu aspek dasar dalam penyusunan Gapeka tahun 2021 yaitu adanya hasil pembangunan prasarana perkeretaapian seperti jalur ganda, peningkatan jalur serta elektrifikasi jalur yang berimbas pada penambahan batas maksimal kecepatan kereta api.“Gapeka tahun 2021 juga telah mengakomodir perjalanan KRL Yogya – Solo yang juga akan beroperasi secara berbayar mulai 10 Februari 2021 menggantikan KA Prameks pada lintas yang sama," jelasnya.
BACA JUGA: Siaga Banjir, Bupati Bogor Imbau Masyarakat Waspadai Tujuh Aliran Sungai
Lebih jauh dia menerangkan, bahwa hasil pembangunan prasarana yang tahun ini sudah dioperasikan antara lain penyelesaian jalur ganda di wilayah Selatan Jawa dari Cirebon - Purwokerto, Solo - Mojokerto dan elektrifikasi kereta api yang terdapat di lintas Yogyakarta - Solo.Sementara itu untuk Pulau Sumatera terdapat pembangunan pada jalur Binjai – Besitang di Sumatera Utara, Reaktivasi jalur KA Padang – Pulau Aie di Sumatera Barat, serta jalur ganda Kotabumi – Cempaka di Wilayah Sumatera Bagian Selatan.
BACA JUGA: Semarang Banjir Besar, PLN Jaga Pasokan Listrik dan Utamakan Keselamatan Warga
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menilai, dampak perekonomian atas pengoperasian KRL Yogya - Solo secara komuter cukup besar, utamanya bagi warga Klaten.BACA JUGA: Soal Polemik WN Amerika, Paslon Petahana Sabu Raijua Minta Pelantikan Orient Kore Ditunda
"Pemda yang dilewati mestinya betul-betul dapat memanfaatkan keberadaan moda transportasi ini sebagai peluang meningkatkan perekonomian di daerahnya," ujar Djoko kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin."Harapan dengan pengoperasian KRL ini adalah meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KA, meningkatkan keselamatan lalu lintas perjalanan KA, meningkatkan pelayanan aksebilitas dan mobilitas antar moda serta keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa," katanya.
BACA JUGA: Presiden Ingin Dikritik, Aktivis ProDem: Ini Berita Baik, Berita Buruknya yang Ngomong Jokowi
Menurut Djoko, Yogyakarta - Solo yang semula ditempuh dalam waktu 1 jam 50 menit dengan jalur darat. Dengan KRL Yogya Solo (60 kilometer), akan ditempuh dalam 1 jam 8 menit (68 menit). "Berarti perjalanan dengan KRL Yogyakarta Solo akan menghemat waktu sekitar 34 menit," ucapnya.Dengan demikian, semakin mudahnya akses transportasi maka bisa meningkatkan potensi ekonomi di wilayah Yogyakarta - Klaten - Solo yang kaya akan ragam budaya, jasa hingga kuliner. (git/din/fin)