JAKARTA - Bintara Pembina Desa (Babinsa) merupakan ujung tombak TNI di tengah masyarakat. Babinsa akan menjadi agen pencegahan, pendeteksian, dan penanggulangan terhadap COVID-19 di tingkat desa.
Hal itu disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat memimpin apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (9/2).
TNI mengerahkan 29.736 personel untuk melakukan tracing COVID-19 di tujuh provinsi di Jawa dan Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro.
BACA JUGA: Kemendikbud Siagakan Psikolog Antisipasi Perundungan Online terhadap Anak
Ke-29.736 personel itu terdiri dari 27.866 Bintara Pembina Desa (Babinsa), 1.768 Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL dan 102 Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU."Personel TNI yang dikerahkan tersebut akan melakukan tracing COVID-19 di 7 provinsi di Jawa-Bali yang melaksanakan PPKM Skala Mikro," tegas Hadi Tjahjanto.
Sebelum diterjunkan di wilayah kerjanya masing-masing, para Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga akan diberi pelatihan menjadi tracer COVID-19.
"Sehingga di samping bertugas sebagai penegak disiplin protokol kesehatan, prajurit TNI tersebut dapat membantu pemerintah untuk melaksanakan tracing COVID-19 di tengah masyarakat," jelas mantan KSAU ini.
BACA JUGA: Soal Polemik WN Amerika, Paslon Petahana Sabu Raijua Minta Pelantikan Orient Kore Ditunda
Selain itu, TNI juga telah menyiapkan tenaga kesehatan TNI sebagai vaksinator untuk mendukung program vaksinasi nasional yang telah dicanangkan pemerintah. "Saat ini TNI telah memiliki 1.008 vaksinator terverifikasi dan akan meningkatkan jumlah tersebut dengan melatih 10.000 vaksinator baru," paparnya.TNI, lanjutnya, juga telah menyiapkan perangkat rantai dingin berupa coolbox yang telah didistribusikan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut. Terutama di tujuh provinsi yang menjadi titik berat PPKM Skala Mikro dan vaksinasi," ucapnya.
Dengan kesiapan SDM dan fasilitas kesehatan tersebut, TNI dapat mendukung program vaksinasi nasional. "Hal ini akan menjadi kesiapan TNI untuk melaksanakan instruksi presiden dalam implementasi kebijakan PPKM Skala Mikro di Jawa dan Bali," urainya.
BACA JUGA: Kabar Gembira, Vaksin Pfizer-BioNTech Ampuh Lawan Varian Baru Covid-19
Dalam pelaksanaannya, di setiap desa akan dibangun pos terpadu yang diawaki dari bintara pembina desa, babinkamtibmas, satlinmas, dan Satpol-PP."Mereka akan diberikan SOP sesuai apa yang dilaksanakan di daerah dan perkembangan yang ada di wilayah masing-masing. Tentunya akan berbeda petugas yang ada di zona hijau, zona kuning, zona oranye, dan zona merah," tukas Hadi.
Setelah program Training of Trainers (ToT) tenaga tracer ini selesai, TNI akan segera melaksanakan pelatihan ToT bagi 10.000 vaksinator yang akan disebar di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksinator Covid-19.
BACA JUGA: Terus Berkontribusi Pulihkan Ekonomi Nasional, LPDB-KUMKM Gandeng Kejari Kota Sukabumi
"10.000 vaksinator TNI akan diperbantukan ke Kementerian Kesehatan. Sehingga, pelaksanaan nantinya akan mengikuti SOP yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.Dengan demikian, diharapkan dapat mempercepat penyelesaian pelaksanaan vaksinasi tahap kedua. "Untuk semua pihak saya minta patuhi dan laksanakan disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Tanpa terkecuali. Protokol kesehatan ini sangat penting untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19," tutupnya. (rh/fin)