JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menyebut pendidikan masyarakat penting dilakukan guna memaksimalkan upaya pemberantasan korupsi.
Ia mengungkapkan, pendidikan masyarakat masuk dalam rencana dan strategi pemberantasan korupsi yang diusung KPK bersama pendekatan pencegahan dan penindakan.
"Kami betul-betul ingin bekerja keras melakukan pendidikan masyarakat. Kenapa pula pendidikan masyarakat penting? Pendidikan masyarakat ini kita lakukan supaya tidak ingin melakukan korupsi," ujar Firli dalam diskusi daring bertajuk Bersatu Melawan Covid-19, Senin (8/2).
Ia mengungkapkan, terdapat tiga sasaran dalam pendekatan pendidikan masyarakat oleh KPK. Pertama, KPK bekerja sama dengan kementerian dan lembaga pengampu pendidikan menyelenggarakan kurikulum antikorupsi mulai dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.
"Dalam pendidikan masyarakat kita membangun yang disebut dengan agen pembangunan integritas dan kita juga membangun penyuluh antikorupsi," katanya.
Kedua, pendidikan masyarakat menyasar penyelenggara negara, partai politik, politisi, hingga aparatur sipil negara (ASN). Ketiga, pendekatan tersebut juga menyasar badan usaha baik milik negara, daerah, maupun swasta.
Ia menuturkan, pendekatan pendidikan antikorupsi penting dilakukan dengan tujuan memberi pemahaman soal pengertian dan penyebab rasuah, hingga dampaknya kepada masyarakat.
"Sehingga dengan demikian maka kita sungguh berharap masyarakat timbul imunitas dan tidak ingin melakukan korupsi. Itu lah kita ingin bahwa pendidikan masyarakat itu bisa membuat orang tidak ingin melakukan korupsi," imbuhnya. (riz/fin)