Abu Janda Minta Maaf, Ketum Pemuda Muhammadiyah: Proses Hukum Tetap Berjalan

fin.co.id - 07/02/2021, 10:43 WIB

Abu Janda Minta Maaf, Ketum Pemuda Muhammadiyah: Proses Hukum Tetap Berjalan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Aktivis media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda meminta maaf ke Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto alias Cak Nanto. Abu Janda datang ke rumah Cak Nanto di Bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (6/2) siang.

"Alhamdulillah hari ini saya diterima sama Gus Nanto atau Cak Nanto di rumahnya. Terimakasih Cak Nanto atau Gus Nanto. telah memberikan saya kesempatan untuk bertabayyun, saya bikin video ini atas izin Gus Nanto atau Cak Nanto," kata Abu Janda di lansir Ahad (7/2) dari video yang diunggahnya.

Abu Janda kemudian menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud menghina Islam dengan sebutan arogan dan pendatang dari Arab. Dia menjelaskan bahwa Arogan itu ditujukan ke Tengku Zulkarnain.

"Yang bikin rame itu sebenarnya bagian dialog saya dengan ustadz Tengku Zulkarnain, jadi itu adanya di kolom komentar dari dialog saya dengan ustadz Tengku Zulkarnain," jelas Abu Janda.

"Nuwun Sewu, ngapupunten nggih, mohon maaf atas kesalahfahaman ini, sekali lagi, itu ditunjukkan untuk ustadz Tengku Zulkarnain," sambung Abu Janda.

Cak Nanto yang berada di samping Abu Janda kemudian menanggapinya. Dia menerima permintaan maaf Abu Janda sebagai sesama muslim.

"Sebagai sesama muslim, tentunya penjelasan permohonan maaf harus kita terima sebagai sesama muslim, tentu kewajiban sebagai sesama Muslim untuk memaafkan," kata Cak Nanto.

Namun demikian, Cak Nanto bilang bahwa proses hukum tetap berjalan. Sebab laporan atas dugaan penghinaan agama oleh Abu Janda telah diproses.

"Tapi karena ini sudah masuk ranah hukum, saya kira, hukum kepolisian tetap berjalan, dan semoga berlandaskan fakta, dengan kejujuran dan keadilan yang putuskan," jelas Cak Nanto.

Sebagai Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Cak Nanto tak akan ikut campur urusan tersebut. Dia menyerahkan kepada pihak yang berwajib sehingga kasus itu bisa terang.

"Tidak ikut campur, tapi hanya meminta atas keadilan, dan proses yang transparan. Sehingga memberikan penjelasan, apa yang dimaksud niat yang jahat, apakah ada upaya untuk mendiskreditkan agama Islam, tentunya itu akan menjadi catatan penjelasan selama bangsa kita, saya kira itu tadi, sudah tidak lagi berbicara sekat-sekat keagamaan," katanya. (dal/fin) 

Admin
Penulis