News . 25/01/2021, 12:00 WIB
PASIRJAMBU - Mahalnya harga pupuk dan obat-obatan saat ini hingga berpengaruh pada hasil panen. Oleh karena itu, petani kentang di Blok Walik Kampung Gambung, Desa Mekarsari, Pasirjambu mengeluhkan mahalnya harga pupuk.
Seorang petani kentang, Rustandi 54 mengatakan, yang menjadi kendala saat ini, yaitu mahalnya harga pupuk dan obat-obatan memang menjadi salah satu kendala, karena hal tersebut tidak sebanding dengan harga hasil panen yang sedang menurun.
Rustandi mengaku, sudah sepuluh tahun ini ia menggarap lahan seluas 5 hektar bekerjasama dengan Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung dengan metode simbiosis mutualisme, saling menguntungkan antara petani dan perusahaan.
Ia mempekerjakan sekitar 25 orang tenaga kerja di lahan perkebunan kentang tersebut dengan sistem upah harian. "Kalau dibantu tenaga dari luar jadi totalnya bisa sampai 30 orang tenaga kerja," ucapnya.
Dari lahan yang digarapnya, Rustandi menyatakan, bisa menghasilkan kentang industri kisaran 25-30 ton per hektar, sedangkan kentang untuk pembibitan kisaran 10-12 ton per hektar dengan harga kentang sekitar 8 ribu rupiah per kilogramnya.
Untuk menjaga stabilitas harga, Rustandi mengaku sejak lama sudah mengajukan ke pemerintah agar turun langsung ke lapangan untuk mengatur pola tanam.
"Sektor ini harus nanam ini, sektor itu harus nanam apa, ya mungkin kayak ada pembatasan gitu, yang penting bisa menjaga stabilitas ekonomi dari segi harga mungkin harus menjaga dari segi penanaman itu sendiri," paparnya.
"Jadi kita (petani) harus pintar dalam perhitungan dan membuat strategi, ketika oranglain tanam, kita nggak tanam, begitu juga sebaliknya, jadi ketika barang langka dan permintaan tinggi, disitu nanti akan ada harga yang bagus," katanya.
"Ini kan berarti penggunaan fungisida dan insektisida itu jadi double," pungkasnya. (yul)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com