SEVILLA - Athletic Club Bilbao mungkin adalah klub asal Spanyol yang paling bahagia. Usai menggagahi Real Madrid di semifinal Piala Super Spanyol, tim arahan Marcelino Garcia Toral itu kini juara baru ajang tahunan tersebut.
Sulit percaya akan perncapaian timnya, kebahagiaan entrenador Los Leones itu disampaikan usai kemenangan 3-2 timnya, atas anak asuh Ronald Koeman.
BACA JUGA: Malaysia Hentikan Penyelidikan Kasus Safeguard Produk Keramik Indonesia
“Kemenangan ini adalah pencapaian luar biasa. (Mengapa tidak) Kami mendapatkannya setelah menaklukan Real Madrid dan Barcelona,” kata Marcelino Garcia Toral, yang dikutip FIN dari laman resmi Atletic Club Bilbao, Senin (18/1).“Semua berkat para pemain. Saya bangga dengan skuat ini, skuat yang luar biasa. Mereka pantas berdiri di sini usai kerja keras mereka di sepanjang musim,” tambah pelatih 55 tahun itu memuji.
BACA JUGA: 25 Relawan Uji Klinis Vaksin Sinovac Positif Covid-19, Begini Kata Ketua Tim Riset
Mempertemukan Barcelona dan Bilbao di Estadio de La Cartuja, Sevilla, kedua tim tampil cukup berimbang. Barcelona sendiri unggul dalam urusan penguasaan bola, sesuatu yang menjadi ciri khas tim berjuluk Blaugrana itu. Namun untuk urusan membobol gawang lawan, tim lawan justru sedikit lebih beruntung.Meski cuma mengguasai 32 persen ball possession, Bilbao justru tampil lebih optimal di lini serang. Hal itu terbukti dari 12 serangan dan 4 shot on target yang mereka catatkan.
Di laga itu, dua gol Barcelona dicetak Antoine Griezmann pada menit ke-40 dan 77. Sementara Bilbao membalas lewat gol Oscar De Marcos di menit ke-42. Dan Asier Villalibre di menit 90 yang sukses pertandingan dilanjutkan dengan extra time.
BACA JUGA: Balai Taman Nasional Siap Tanggung Biaya Perawatan Balita Akibat Digigit Komodo
Pada babak tambahan Bilbao bisa mendapat gol ketiganya lewat Inaki Williams. Kedudukan menjadi 3-2 untuk Bilbao, di mana di menit akhir Messi juga kena kartu merah. Hadiah kartu merah yang didapat La Pulga adalah yang kali pertama, semenjak ia memulai debutnya bersama Barca di tahun 2003 silam.Ronaldo Koeman sendiri ogah banyak berkomentar. “Saya mengerti mengapa Messi melakukannya. Saya sendiri tidak tahu berapa banyak sudah Messi dilanggar mereka (di laga tadi). Dia berusaha mendribel bola namun tidak bisa. Bisakah saya memakluminya? Saya harus melihat ulang (tayangan insiden itu),” kata Koeman di akhir laga.(ruf/gw/fin)