News . 18/01/2021, 09:41 WIB
JAKARTA - Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda di Indonesia, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus berupaya maksimal mendukung produktivitas masyarakat Indonesia, melalui layanan akses internet untuk berbagai kebutuhan primer yang mengubah kebiasaan (behavior) masyarakat. Layanan akses internet ini digunakan mulai dari belajar dari rumah (Learning From Home) hingga bekerja dari rumah (Work from Home).
IndiHome hadir tidak hanya di klaster-klaster tertentu di kota besar dengan hanya mempertimbangkan return on investment (ROI) besar tapi juga sebagai garda terdepan bangsa untuk mendukung masyarakat tetap bisa maju dan beraktivitas dalam situasi pandemi saat ini. Hal ini dibuktikan 9 pulau terluar di Indonesia juga telah dijangkau oleh IndiHome antara lain Pulau Bintan, Pulau Karimun, Pulau Kei, Pulau Alor, Pulau Simeulue, Pulau Weh, Pulau Sebatik, Pulau Rote, Pulau Sabu. Aksi nyata tersebut, mengantarkan IndiHome sebagai layanan fixed broadband terbesar dan menjadi market leader dengan 85% market share di Indonesia. Jumlah pelanggan IndiHome sampai akhir tahun 2020 mencapai 8 juta pelanggan.
“Saat ini pelanggan IndiHome 8 juta, tetapi device connected atau perangkat yang terhubung dengan IndiHome selama pandemi sejumlah 66 juta, artinya Wifi IndiHome menjadi pusat koneksi di rumah untuk kegiatan masyarakat,” kata FM Venusiana R., Direktur Consumer Service Telkom.
Untuk diketahui, ada tiga cara layanan konten atau sering disebut layanan Over-the-Top (OTT) dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Pertama dengan cara direct peering (sambungan langsung antara operator Internet dengan Penyedia OTT), kedua Content Delivery Network (CDN) di mana Penyedia OTT dapat menyewa CDN milik operator internet dan ketiga melalui gateway Internet Exchange (IX) yaitu menggunakan saluran bandwidth internasional milik operator internet yang dapat dilewati oleh semua penyedia OTT dengan peluang yang sama.
Terkait dengan informasi yang disampaikan di website Netflix yang mengarahkan opini masyarakat dengan Ranking Kecepatan maka itu adalah cara yang kurang bijak di saat diskusi terkait penyediaan layanan berkualitas sedang dilakukan B2B (Business to Business) antara 2 Perusahaan. Telkom menjamin tidak ada pembedaan perlakuan untuk semua Over-the-Top (OTT) termasuk Netflix ketika menggunakan Internet Exchange (IX) atau saluran bandwidth internasional milik Telkom.
“Jika kondisi ini dibiarkan, belanja modal dan beban operasi hanya habis untuk peningkatan kapasitas jaringan demi Netflix saja. Ini semua ditanggung Telkom. Sementara dari Netflix tak ada upaya apapun, monopoli penggunaan bandwidth oleh Netfilx saat ini sudah sangat besar dan diskriminatif," jelas Dian Rachmawan, Direktur Wholesale & International Service Telkom.
Sejauh ini, Telkom sudah menawarkan solusi kerjasama kepada Netflix untuk menggunakan direct peering atau Content Delivery Network (CDN), namun sampai saat ini tidak ada tanggapan apapun dari pihak Netflix. Solusi tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah meningkatkan kontribusi pajak dari penyedia OTT dari luar negeri. Selain itu, solusi tersebut juga dilakukan demi kepentingan pelanggan agar dapat menikmati seluruh layanan konten dengan nyaman dan berkualitas.
“Sikap Netflix ini berbeda dengan yang mereka lakukan di negara asalnya di mana Netflix bersedia melakukan kerjasama direct peering dengan operator setempat seperti AT&T, Comcast, dan Verizon. Kontribusi Netflix bagi perekonomian Indonesia terbilang sangat kecil, hanya lewat PPN dari pelanggan Netflix Indonesia saja. Sementara kita harus menambah kapasitas jaringan agar pelayanan terhadap pelanggan Telkom tetap terjaga,” lanjut Dian.
Telkom bersama layanan fixed broadband unggulan milik bangsa yaitu IndiHome terus berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan digital masyarakat Indonesia, baik dari penyediaan akses konektivitas yang stabil hingga kebutuhan entertainment yang sesuai dengan moral bangsa demi terwujudnya Indonesia Maju.(lan/rs/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com