JAKARTA - Eks Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dan pegiat media sosial, Denny Siregar, kompak mengkritisi langkah pemerintah provinsi DKI Jakarta yang mewarnai atap rumah warga di sekitar flyover tapal kuda di Jakarta Selatan.
Menurut Ferdinand, Pemprov DKI hanya bisa menyontek dari daerah luar soal perkampungan warnah warni. Seperti di Malang misalnya. Ferdinand menilai, langkah Pemprov hanya buang-buang anggaran.
"Nyontek doang bangganya pendukung @aniesbaswedan luar biasa besar melihat pewarnaan atap rumah sekitar Flyover tapal kuda Jaksel. Karya tak original, menghabiskan anggaran banyak, tapi tak bermanfaat untuk Jakarta. Tak mampu selesaikan masalah Jakarta, dia alihkan mata rakyat," tulis Ferdinand di akun twitternya, Ahad (17/1).
Ferdinand menyentil para pendukung Anies Baswedan yang merasa bangga dengan karya tersebut seolah itu merupakan prestasi besar.
"Bagi kaum Otak Sangat Dikit (OSD) mewarnai begini sudah merupakan pekerjaan besar, prestasi besar yang harus dibanggakan dengan besar-besaran. Padahal, pekerjaan mewarnai itu adalah kegiatan dan kebiasaan anak PAUD. Apalagi cuma yang seperti ini, nyontek aja, daerah lain sudah lebih dulu," ucap Ferdinand.
Dia menilai, karya itu tidak original dan hanya buang-buang anggaran.
"Kampung Warna-Warni Malang telah ada sejak 2016 dan jd Kampung Wisata yg ramai dikunjungi wisatawan. Lantas 2021 Anies mencontek dan mengecat atap rumah sekitar Flyover Tapal Kuda Jaksel. Uang besar entah untuk apa, buang-buang uang saja lu Nies..! Masalah Jakarta diurus dong," kata Ferdinand.
Sementara itu, menurut Denny Siregar menanyakan proyek tersebut dan manfaatnya kepada masyarakat Jakarta.
"Wong cuman ngewarnain aja, bangganya ke ujung langit.. Terus, manfaatnya buat warga Jakarta apa ? Akhirnya Jakarta bebas banjir gitu ?Eh, proyek catnya berapa M kalo boleh tau?" tulis Denny Siregar.
Diketahui, program pengecatan atap rumah warga di sekitar Jalan Layang Tapal Kuda Lenteng Agung ini melibatkan 218 rumah warga di wilayah RW, 01, 02, 03 dan 05.
Atap rumah dicat sedemikian rupa sesuai budaya betawi.
Program ini hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta, Dewan Kesenian Jakarta yang membuat desain, perusahaan produksi cat, dan warga.
Perusahaan memasok cat sebanyak 8.000 liter cat yang digunakan untuk mewarnai atap rumah warga.
Salah satu perusahaan cat asal Indonesia Propan Raya dipercaya menjadi pemasok cat untuk mewarnai atap area rumah di sekitar fly over Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.