News . 16/01/2021, 08:00 WIB
JAKARTA – Indonesia tengah berduka. Belum usai pencarian korban jatuh pesawat Sriwijaya Air dan longsor Sumedang. Sekarang giliran Sulawesi Barat yang ditimpa gempa. Korbannya, puluhan orang meninggal dunia. Ratusan orang luka-luka.
Ada juga di Kalimantan Selatan. Puluhan ribu jiwa terdampak banjir. Enam ribu rumah terendam. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sampai pukul 20.52 WIB, korban meninggal dunia tercatat 42 orang.
Gempa dengan skala 6,2 Magnitudo terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat. Sampai saat ini jaringan listrik juga masih padam dan komunikasi selular tidak stabil pada dua kabupaten tersebut.
Dari data BNPB, terdapat 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene. Sedangkan di Kabupaten Mamuju, terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
BNPB mendistribusikan bantuan tenda isolasi, tenda pengungsi, paket makanan tambahan gizi, paket makanan siap saji, hingga 30 unit Genset 5 KVA.
“BPBD Kabupaten Majene mengabarkan delapan warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa,” kata Doni lewat keterangan persnya.
Ia melanjutkan, BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, satu puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.
Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market. Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga serta korban jiwa masih dalam pendataan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPBB Raditya Jati dalam keterangan resminya, BPBD Kabupaten Tanah Laut melaporkan, bahwa saat ini tinggi muka air terpantau sekitar 150 cm sampai 200 cm yang merendam 6.346 unit rumah.
Disamping itu, BPBD juga terus melakukan pendataan 5 titik pengungsian bagi masyarakat. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir.
Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). (khf/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com