2 Lagi Teridentifikasi, Tunggu Kondisi Korban Lengkap

fin.co.id - 14/01/2021, 11:00 WIB

2 Lagi Teridentifikasi, Tunggu Kondisi Korban Lengkap

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Kali ini dua korban, sehingga total menjadi enam yang telah teridentifikasi.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan, tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Keduanya teridentifikasi melalui sidik jari.

"Pertama atas nama Indah Halimah Putri. Kedua, atas nama Agus Minarni," ujarnya, Rabu (13/1).

BACA JUGA:  Usai Divaksin, Raffi Ahmad Nongkrong Tanpa Masker, Ernest: Keterlaluan!

Dijelaskannya, hingga Rabu (13/1) pukul 17.00 WIB, pihaknya telah menerima 112 sampel Deoxyribonucleic Acid (DNA) korban. Dari 112 sampel DNA tersebut tim DVI masih menunggu 9 sampel DNA yang belum diserahkan oleh keluarga korban. Banyaknya jumlah DNA karena satu korban bisa memiliki 2 sampel DNA dari keluarga.

"112 sampel DNA dan belum semua keluarga memberikan sampel tersebut. Masih kurang 9 keluarga korban," ujarnya.

Menurutnya, semakin banyak sampel DNA yang diberikan akan semakin membantu proses identifikasi. Tim DVI juga berharap 9 keluarga korban untuk menyerahkan sampel DNA di posko Ante Mortem.

BACA JUGA:  Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Gedung Bengkel Politeknik Negeri Sambas

"Semakin banyak itu semakin baik. Nanti digunakan tim DVI untuk identifikasi terakhir. Kami berharap 9 keluarga ini untuk menyerahkan sampel DNA," katanya.

Selain jumlah sampel DNA, dia menyebut pihaknya juga telah menerima 137 kantong jenazah dan 35 kantong properti pesawat.

"Tim DVI juga menerima 137 kantong jenazah, 35 kantong properti," katanya.

Terkait belum diserahkannya korban yang teridentifikasi ke pihak keluarga, Rusdi menyebut karena keinginan keluarga.

BACA JUGA:  Evi Novida: Pemberhentian Arief Budiman dari Ketua KPU Berlebihan, Saya Sedih

“Mengapa telah teridentifikasi tapi sampai sekarang belum ada penyerahan jenazah kepada keluarga korban? Ingin kami jelaskan, pada prinsipnya tim untuk siap menyerahkan itu semua, tetapi posisi lain ada keinginan dari keluarga, ini tentunya tim menghormati dan menghargai itu,” katanya.

Dikatakannya, pihak keluarga korban menginginkan bagian-bagian jenazah korban dikumpulkan dan disimpan terlebih dahulu selama proses identifikasi. Sebab, bagian tubuh korban yang telah teridentifikasi kemungkinan masih bertambah.

“Sehingga keluarga menginginkan yang sudah ditemukan, disimpan dulu, mungkin apabila ada penambahan, menjadi bagian yang ditambahkan, sehingga tim menghormati dan menghargai daripada keinginan keluarga,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Nicho Silalahi: Kalau Jenis Vaksin Beda-beda, Rakyat Berhak Dong Tolak yang dari China

Dikatakannya, tim DVI Polri ingin memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh keluarga korban.

Terkait kelanjutan pencarian korban, Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan operasi pencarian di perairan Kepulauan Seribu dari sisi udara akan diperluas. Dijelaskan perluasan dilakukan untuk mencari potongan tubuh korban yang kemungkinan terbawa arus.

"Unit udara akan melaksanakan pencarian dan areanya semakin luas karena kemungkinan ada serpihan atau mungkin ada korban yang terbawa arus," ujarnya.

BACA JUGA:  Raffi Ahmad Divaksin, Denny Siregar: Pasti Berpengaruh ke Program Vaksinasi, Daripada Pigai

Dijelaskannya, operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air dari sisi udara meliputi tiga sektor. Sektor pertama, tim akan beroperasi di ketinggian 1.000 kaki di area ditemukannya serpihan bangkai pesawat.

Lalu di sektor II, tim akan memantau dari ketinggian 1.500 kaki. Pada sektor III, tim memantau dari di ketinggian 1.000 kaki.

Pencarian juga disebar di area permukaan air yang difokuskan ke enam sektor dengan titik pencarian yang telah ditentukan. Fokus pencarian di atas permukaan air ditetapkan di garis pantai dengan lokasi jangkauan sejauh 25 nautical mil. Sedangkan pencarian di bawah laut disebar di empat sektor menggunakan side scan sonar, Multibeam echosouder (MBES), ping locator, dan remotely operated underwater vehicle (ROV).

BACA JUGA:  Empat Tahapan yang Dilalui Raffi Ahmad dalam Proses Vaksinasi Covid-19

"Tim, akan mencari korban dan bangkai pesawat di area ditemukannya body part, flight data recorder (FDR), dan serpihan pesawat yang sudah dievakuasi sebelumnya," ungkapnya.

Sama seperti operasi sebelumnya, juga befokus mencari kotak hitam cockpit voice recorder (CVR). Secara simultan, tim juga terus mengevakuasi korban.

Admin
Penulis