News . 13/01/2021, 09:00 WIB
JAKARTA - Keterbatasan rumah sakit dan ketersediaan tenaga medis masih menjadi kendala dalam menangani pasien Covid-19. DPR menyampaikan harapannya kepada pemerintah. Agar kedua masalah itu dapat diatasi dengan segera.
Rumah sakit swasta juga dapat diajak berpartisipasi di tengah pandemi ini. Politisi Fraksi PAN ini menyarankan jika rumah sakit pemerintah penuh, rumah sakit swasta harus turut serta membantu penanganan para pasien.
Mengenai kekurangan tenaga medis untuk menangani pasien Covid-19. Saleh mendorong upaya pemerintah untuk melakukan penambahan tenaga medis. Selain itu, tak menutup kemungkinan ada keringanan pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) bagi calon tenaga medis yang akan direkrut pemerintah.
"Diharapkan dengan penambahan tenaga kesehatan maka akan dapat menangani jumlah pasien Covid-19 yang saat ini masih banyak," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Di tempat sama, Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina meminta pemerintah menanggulangi peningkatan Covid-19 dengan menjalankan langkah preventif, kuratif dan promotif.
"Seharusnya pemerintah tidak hanya membicarakan vaksin saja, tetapi juga menginformasikan kepada masyarakat tentang isolasi mandiri, atau memberikan obat anti virus yang cukup mahal bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri, pemerintah harus buat skema untuk membantu masyarakat," paparnya.
BGS (sapaan akrab Bambang Gunadi) juga telah menginstruksikan seluruh rumah sakit di Indonesia agar mengalokasikan minimal 30 persen kapasitas ruang rawat untuk pasien Covid-19.
“Saya sudah bicara dengan asosiasi rumah sakit swasta dan RS daerah untuk melakukan hal sama, agar dapat menampung pasien Covid-19," tandasnya. (khf/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com