News . 12/01/2021, 17:06 WIB
JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta pemerintah menyetop segala jenis subsidi berbentuk barang atau komoditas terhadap pertanian nasional.
Sebab, menurutnya, subsidi tersebut selalu disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendulang keuntungan.
"Stop semua jenis subsidi yg berupa comodity/ barang karena selalu disalahgunakan.. yg dapat akhirnya yg tidak berhak," ujar Susi melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Selasa (12/1).
Ia menyarankan pemerintah mengganti subsidi tersebut dengan ketersediaan bibit gratis atau bantuan tunai terhadap petani.
"Ganti saja dg ketersediaan bibit gratis atau bantuan tunai. Bangun data penerima yg sebenar benarnya. Please," ucapnya.
https://twitter.com/susipudjiastuti/status/1348928867898060805
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung keuntungan yang diperoleh negara dari subsidi pupuk senilai triliunan rupiah selama puluhan tahun.
"Saya jadi ingat berapa puluh tahun kita subsidi pupuk, Rp30-an triliun, Rp33 triliun seinget saya. Return-nya apa? Kita beri pupuk, 'kembaliannya' ke kita apa? Apakah produksi melompat naik? Rp33 triliun, saya tanya 'kembaliannya' apa?" kata Jokowi dalam Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/1).
Ia mengatakan dengan subsidi sebesar itu dalam 10 tahun negara telah mengeluarkan sebesar Rp330 triliun untuk pupuk. Angka tersebut menurutnya sangat besar.
Jokowi mengatakan pupuk dan bibit adalah hal penting. Namun jika rutinitas hanya dilakukan terhadap hal-hal tersebut maka pertanian nasional tidak mampu bersaing.
"Tolong dievaluasi, ini ada yang salah. Saya sudah berkali-kali minta ini," katanya.
Ia menekankan yang diperlukan saat ini adalah menyiapkan lahan yang sangat besar untuk produksi pertanian.
"Tidak bisa kita lakukan hal-hal konvensional, yang rutinitas, monoton seperti yang kita lakukan bertahun-tahun. Kita harus membangun sebuah kawasan yang economic scale, nggak bisa yang kecil-kecil lagi," katanya.
Oleh sebab itu, kata Jokowi, dirinya mendorong food estate agar diselesaikan. Dia mengatakan, paling tidak food estate di Sumatera Utara, dan Kalimantan Tengah harus diselesaikan tahun ini.
"Kita mau evaluasi masalah lapangannya apa. Teknologi apa yang kurang. Karena ini akan jadi contoh," jelasnya. (riz/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com