Oknum Camat Tolak Jenazah Covid-19

fin.co.id - 11/01/2021, 03:35 WIB

Oknum Camat Tolak Jenazah Covid-19

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

PANGKEP - Jenazah korban Covid-19 di Pangkep mendapat penolakan aparat pemerintah. Menolak dimakamkan di pemakaman umum.

Penolakan itu diduga didalangi Camat Minasatene, Satria Sammana bersama Ketua RT dan imam masjid di Kelurahan Minasatene. Alasannya, sudah ada pemakaman khusus jenazah korban Covid-19 di Kecamatan Labakkang.

Padahal, beberapa waktu lalu, saudara dari Satria yang juga korban Covid-19, dimakamkan di lokasi yang sama.

BACA JUGA:  Identifikasi Korban Insiden Sriwijaya Air SJ 182, 306 Personel Tim DVI Dikerahkan

TPU Bonto Riu, Kelurahan Minasatene. Akan tetapi, proses pemakaman tak ada penolakan.Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pangkep, Muarrif menyebut, pemerintah terlalu membeda-bedakan warganya.

Muarrif menyebut, ada upaya provokasi yang dilakukan orang tidak bertanggungjawab."Sewaktu kami berhadapan dengan pak RT, dia bilang warga menolak. Namun kami tidak melihat ada warga di sekitar situ," ucapnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).

BACA JUGA:  Jokowi Kembali Sampaikan Duka Cita Musibah SJ 182 di Hadapan Kader PDIP

Pihaknya mendesak aparat hukum menindaklanjuti dugaan provokasi tersebut. Sudah memicu terjadinya keributan yang dilakukan oknum pemerintahan.

"Susah sekali untuk dimakamkan. Padahal sebelumnya ada saudara Pak Camat Minasatene yang dimakamkan disana kemarin," ungkapnya.

Juru Bicara Satgas Covid-19, dr Annas Ahmad, mengemukakan, pemakaman jenazah korban Covid-19 boleh dilakukan di pemakaman umum. Menurutnya, itu sesuai edaran Gubernur Sulsel.

"Tentunya dengan penatalaksanaan sesuai prosedur covid dan dilakukan oleh tim satgas," katanya.

BACA JUGA:  Kementerian PUPR Selesaikan Penataan Dua Kawasan Wisata di Kabupaten Semarang

Terpisah, Camat Minasatane, Satria Sammana, mengaku tidak menolak jenazah tersebut. Namun, ia menyebut bahwa sudah ada pemakaman khusus Covid-19 sehingga ia tidak mengizinkan dimakamkan di pekuburan umum.

"Masyarakat bukan tidak mau menerima. Tetapi tidak ada yang bisa meyakinkan masyarakat. Kalau ada yang bisa meyakinkan silakan," tegasnya.

Sementara saudara Satria yang dimakamkan di lokasi yang sama karena merupakan warga asli di wilayah Tempat Pemakaman Umum (TPU) tersebut. "Sekali lagi saya tegaskan di sini bukan pemakaman Covid-19," tuturnya. (fit/dir)

Admin
Penulis