Maskapai Optimalkan Bisnis Kargo

fin.co.id - 11/01/2021, 11:35 WIB

Maskapai Optimalkan Bisnis Kargo

MAKASSAR - Maskapai penerbangan mencoba menatap tahun ini dengan optimis. Lini bisnis kargo diharapkan bisa memberi tren positif.

GM Sriwijaya Area Sulawesi dan Maluku, Achmad Yani, menyampaikan tahun lalu bisnis maskapai menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi. Banyak masyarakat yang mengurungkan niat bepergian.

Yani membeberkan tahun lalu untuk lini bisnis penumpang bahkan anjlok hingga 60 persen. Sementara untuk bisnis kargo cukup memberikan kontribusi meskipuntidak terlalu besar.

''Tahun lalu kargo di bawah 10 persen,'' ungkap Yani saat dikonfirmasi, Jumat, 8 Januari.Pada bisnis kargo, lanjutnya, potensinya masih punya besar. Apalagi mengingat posisi Makassar yang menjadi hub dari Timur ke Barat dan begitu pun sebaliknya.

''Di sini potensi lokal seperti cabe, rajungan dan lain lain besar dan terus kita garap,''imbuhnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).

Lelaki penyuka fotografi ini memproyeksi tahun ini akan sedikit lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab sudah ditemukan vaksin sehingga kemungkinan besar akan menjadi penggerak pemerintah melonggarkan aturan.

''Tentu kita sangat berharap setelah ada vaksi situasi kembali normal,'' tegasnya.

Makanya ia menyebutkan target untuk khusus bisnis kargo tahun ini bisa tumbuh di atas capain tahun lalu.

''Kita harap tahun ini bisnis kargo (tumbuh,red) di atas 15 persen,'' jelasnya.Sebelumnya maskapai Garuda Indonesia juga membidik peningkatan pendapatan dari lini bisnis kargo.

Dirut PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menegaskan pengiriman kargo dari Garuda Regional 5 dari Kalimantan hingga Papua didominasi komoditas ikan laut.

Mengenai peluang bisnis di tengah pandemi Covid-19, lanjut dia, beberapa waktu yang lalu pihak Garuda telah meluncurkan layanan pengiriman barang berbasis digital dengan nama KirimAja.

Adapun transaksi layanan KirimAja di Region 5 Garuda saat ini tercatat yang tertinggi dengan tonase sebesar 16.407 ton dan telah mengakuisisi 1.784 mitra di wilayah Region 5 dari Kalimantan hingga Papua. (abd/dir)

Admin
Penulis