Sriwijaya Air Buka Posko Darurat dan Hotline Insiden SJ 182

fin.co.id - 10/01/2021, 20:32 WIB

Sriwijaya Air Buka Posko Darurat dan Hotline Insiden SJ 182

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Sriwijaya Air membuka posko darurat di empat lokasi menyusul insiden jatuhnya pesawat SJ 182 di perairan Kepualauan Seribu, Sabtu (9/1).

Dikutip dari keterangan tertulis Corporate Communication Sriwijaya Air, Minggu (10/1), posko darurat berlokasi di Koridor Dalam (posko keluarga) dan Koridor Luar (posko media) Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Bandara Supadio Pontianak, Dermaga III Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, dan Posko Antemortem RS Polri Kramat Jati.

Selain posko darurat, Sriwijaya Air juga menyiapkan hotline dengan nomor 021-80637817 bagi keluarga penumpang dan 021-80637813 untuk media.

"Sriwijaya Air menyatakan turut prihatin serta menyampaikan duka cita yang mendalam kepada seluruh keluarga dari penumpang serta awak pesawat pada penerbangan SJ-182 agar kiranya terus diberikan ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Kami akan terus memberikan dukungan penuh dan pendampingan bagi keluarga penumpang SJ-182 selama proses evakuasi dan identifikasi berlangsung," demikian bunyi keterangan tertulis Sriwijaya Air.

Sriwijaya Air juga memastikan bakal terus berkoordinasi dengan piahk berwenang guna melakukan proses evakuasi dan investigasi peristiwa tersebut.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB, yakni mundur dari jadwal penerbangan yang seharusnya 13.35 WIB karena faktor cuaca.

Berdasarkan data “manifest”, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra. (riz/fin)

Admin
Penulis