APBD 2021 Diprediksi Defisit

fin.co.id - 26/11/2020, 03:34 WIB

APBD 2021 Diprediksi Defisit

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

SUNGGUMINASA - Pembahasan KUA-PPAS RAPBD 2021 Gowa dimulai. Anggaran keuangan diasumsikan mengalami defisit.

Hal ini sekaitan dengan asumsi total penerimaan pendapatan daerah sebanyak Rp1,84 triliun, lebih kecil dari belanja daerah sebanyak Rp 2,1 triliun. Sehingga defisit anggaranmemungkinkan terjadi.

Dalam KUA-PPAS disebutkan dana transfer pemerintah pusat menjadi penopang utama, sebanyak Rp1,44 triliun. Tambahan dari pemerintah provinsi sebanyak Rp105,8 miliar. Sementara pendapatan asli daerah hanya Rp198,4 miliar. Lebihnya pendapatan lain-lain.

BACA JUGA:  Jumlah Penumpang Angkutan Umum Libur Nataru Diprediksi Menurun 52 Persen

"Memang ada selisih dari tahun lalu. Struktur APBD kita ini memang menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah, Ismail di DPRD Gowa,Rabu, 25 November.

Pembahasan yang berlangsung sekitar tiga jam ini mendapat banyak tanggapan dari anggota Badan Anggaran (banggar).

Anggota DPRD Gowa, Abdul Razak sendiri menekankan bagaimana upaya pemda agar program satu UMKM di desa dan kelurahan bisa berjalan baik.

BACA JUGA:  KKP Minta Publik Tak Berspekulasi Atas OTT Menteri Edhy Prabowo

"Sampai hari ini, program itu belum berjalan maksimal," kata Abdul Razak sepert dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).

Kepala Bappeda Gowa, Taufik Mursad, mengatakan program ini tentunya telah disusun oleh SKPD terkait. Pihaknya pun akan terus berupaya, bagaimana pengangguran bisa diatasiakibat pandemi.

"Kami sangat optimis agar lapangan kerja terbuka luas ke depan," katanya. (ans/dir)

Admin
Penulis