Pacu Hilirisasi Nikel, Pemerintah Percepat Proyek Strategis Nasional

fin.co.id - 20/11/2020, 09:00 WIB

Pacu Hilirisasi Nikel, Pemerintah Percepat Proyek Strategis Nasional

Menurut Djen Rizal, saat ini PT. CNI sedang membangun pabrik pengolahan bijih Nikel Saprolit dengan teknologi RKEF yang terdiri dari total 4 line masing-masing 72 MVA, Rectangular Furnace melalui 3 fase pembangunan (setara 8 line 36 MVA Circular Furnace).

Phase 1: 1 line 72 MVA, Phase 2: 1 line72 MVA, Phase 3: 2 line 72 MVA. Total umpan pabrik 5,600,000 ton per tahun 1.59 persen Ni. Pembangunan dilakukan oleh konsorsiumBUMN China ENFI dan BUMN Indonesia PT. Pembangunan Perumahan (PP) dimana masing-masing merupakan BUMN yang terkemuka dalam bidangnya.

Untuk produksi, rencana 252,000 ton per tahun Ferronickel (FeNi) 22 persen Ni. Total tenaga listrik diperlukan sebesar 350 MW dari PLN. Umur pabrikdari suplai bijih tambang PT. CNI sendiri diperkirakan mencukupi lebih dari 20 tahun operasi (berdasarkan estimasi sumber daya dan cadangan saat ini dari suplai bijih nikel yang di tambang sendiri di WIUP CNI)

PT. CNI juga akan membangun pabrik pengolahan bijih Limonit dengan teknologi HPAL yang akan mengolah 6.800,000 ton bijih pertahun dengan rencana produksi lebih dari 103,000 ton MHP per tahun (40,050 ton Nikel dan 4,118 ton Cobalt).

"Kapasitas listrik yangdibutuhkan sebesar 350 MW dengan umur pabrik diperkirakan dapat mencapai lebih dari 20 tahun operasi ," jelasnya.

Untuk mendukung pasokan energi listrik, PT. PLN mensuplai pasokanlistrik melalui kontrak jual beli listrik SPJBTL sebesar 350 MW.

Sementara itu, PLN  UIP Sulselrabar, Iqbal memastikan dukungan energi listrik untuk operasional smelter PT. CNI sudah tersedia secara berkelanjutan dan dipastikan tidak ada kendala apapun.

"PLN mendukung penuh smelter PT. CNI agar segera beroperasi. Kami telah membangun gardu induk untuk menyuplai kebutuhan listrik smelter PT. CNI," jelas Iqbal.

Selain itu, dengan terkoneksinya listrik se-Sulawesi, pasokan listrik untuk smelter PT. CNI ke depan akan tetap terjamin.

"Dengan interkoneksi ini, daya listrik kita sudah surplus 800 mw. Kami pastikan kebutuhan listrik smelter PT. CNI tidak akan menghadapi kendala apapun," jelasnya.

Sementara itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka juga mendukung penuh smelter PT. CNI sebagai Proyek Strategis Nasional.

Asisten II Pemkab Kolaka, Mustajab menegaskan akan mempermudah dan mempercepat proses perizinan termasuk dalam penyelesaian  permohonan HGB.

"Sejak awal, kami mendukung penuh smelter PT. CNI jadi PSN. Kami akan berupaya mensupport dan mempercepat proses perizinan agar investasi ini cepat berjalan," imbuhnya.

Untuk mempersiapkan calon tenaga kerja, Pemda setempat juga telah mendirikan Politeknik yang juga didukung oleh PT. CNI termasuk perusahaan tambang lainnya.

Kepala BPN Kolaka Isman Tama menegaskan, saat ini sementara berjalan proses pemeriksaan berkas kelengkapan HGB. Begitu semua kelengkapan berkas yang diserahkan pihak PT CNI terpenuhi, selanjutnya akan diserahkan kepada Kanwil, sebab hal tersubut adalah kewenangan  Kementerian ATR/BPN.

Admin
Penulis