News . 19/11/2020, 10:00 WIB

Proses Juga Kerumuman di Acara Gibran

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA – Polisi diminta tidak hanya mengusut kasus dugaan pelanggaran penegakan protokol kesehatan (prokes) dalam acara pernikahan putri Habib Rizieq dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tapi juga kasus di acara Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar menegaskan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab siap diminta klarifikasinya. Namun, dia juga meminta dugaan pelanggaran prokes saat pengantaran putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota Solo juga ikut ditindak.

"Habib Rizieq siap dipanggil kalau misalnya memenuhi dua syarat yang pertama logis secara hukum dan memiliki relevansi hukum yang logis, yang kedua prinsip keadilan tadi diterapkan seperti yang di Solo dan Surabaya juga ditindak," katanya, Rabu (18/11).

BACA JUGA:  Infografis: Statistik Covid-19 di Indonesia Rabu, 18 November 2020

Dikatakannya, kesetaraan hukum harus ditegakkan jika ingin menindak pelanggar prokes dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantina Kesehatan. Pada pasal 7 disebutkan setiap orang berhak mendapatkan perlakuan yang sama.

"Artinya, kami di sini Panitia DPP FPI dan juga mungkin siapa pun minta Pasal 7 itu ditegakkan, juga UUD 45 Pasal 27 dan 28D mengenai kesetaraan," ucapnya.

Meski demikian, Aziz mengatakan pihaknya belum menerima surat panggilan terhadap Rizieq Shihab dari kepolisian.

"Belum ada (surat pemanggilan terhadap Habib Rizieq)," ujarnya.

BACA JUGA:  Seorang Komisioner serta 24 Pegawai Ombudsman RI Positif Covid-19

Namun, menurut Aziz sejumlah pihak selaku panitia sudah mulai dimintai keterangan. Seperti Ketua Panitia Haris Ubaidillah.

Dikatakannya, pemanggilan Haris bukan dalam rangka pemeriksaan, melainkan untuk dimintai klarifikasinya selaku Ketua Panitia.

"Saya jelaskan kalau ini klarifikasi, bukan pemeriksaan. Sementara tadi kita koordinasi dengan penyidik, sementara baru Ustaz Haris sebagai Ketua Panitia acara Maulid malam ahad yang lalu dan juga sekaligus acara akad nikah. Bukan resepsi pernikahannya," katanya.

Soal pemanggilan untuk klarifikasi dibenarkan Kabid humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Klarifikasi tersebut seperti yang dilakukan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jangan berpikiran bahwa yang dipanggil bakal jadi tersangka.

BACA JUGA:  Polda Minta Klarifikasi Ketua Panitia Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab

"Beredar juga, apakah pemeriksaan Anies itu dianggap berlebihan? Rekan-rekan perlu dicapai pengertian yang sama, tidak semua orang yang dipanggil jadi tersangka, kesannya kalau dipanggil polisi 'kok dikriminalisasi' dan sebagainya dan sebagainya," jelas Yusri.

"Ini pemahamannya samakan dulu nih, tak langsung diklarifikasi oleh penyidik kemudian jadi tersangka, jadi berlebihannya di mana?" katanya lagi.

Ditegaskannya, pemanggilan Anies pada Selasa (17/11) tahap klarifikasi. Polisi meminta klarifikasi dari Anies untuk mengetahui terkait penerapan UU Kekarantinaan Kesehatan.

"Tahapan ini kan masih tahapan klarifikasi, yang disidik itu rencananya apa pasalnya, pasalnya itu pasal 93 Undang-Undang Kekarantinaan. Kekarantinaan sangat bergantung kepada status daerah, kalau status daerah tidak tak dalam PSBB, tak dalam situasi dikarantina maka UU itu tidak dapat diterapkan. Dia mengatur tentang kekarantinaan kesehatan, kekarantinaan kesehatan terdiri dari beberapa banyak, ada isolasi rumah, isolasi rumah sakit, dan sebagainya," bebernya.

BACA JUGA:  Program Bak Daya Lekung, Cara Bupati Anas Dorong Warga Konsumsi Ikan

Dijelaskannya, tujuan klarifikasi untuk meminta penjelasan terkait beberapa hal. Misalnya status PSBB DKI Jakarta.

"Salah satunya PSBB, siapa yang bisa jawab ini? Salah satunya yang bisa jawab adalah gubernur, yang menentukan dengan izin pemerintah pusat. Itu kita mau pastikan kondisi di Jakarta statusnya apa pada saat kegiatan itu dilakukan," jelasnya.

"Jangan semata-mata ada anggapan kriminalisasi dan sebagainya, ini masih tahap klarifikasi. Klarifikasi dalam tahap penyelidikan, tahap penyelidikan itu menentukan ujungnya ada atau tidak ada pidananya, masih jauh," tambahnya.

Ia mengatakan, untuk penyelidikan terkait kerumunan massa di acara Habib Rizieq, masih ada tahapan selanjutnya.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com