Digitalisasi Sekolah Jangan Sekadar Bagi-bagi Laptop, Perhatikan Juga Infrastrukturnya

fin.co.id - 16/11/2020, 22:24 WIB

Digitalisasi Sekolah Jangan Sekadar Bagi-bagi Laptop, Perhatikan Juga Infrastrukturnya

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA  - Pengamat pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS) Indra Charismiadji menyebut program digitalisasi Kemendikbud jangan hanya sekadara bagi-bagi laptop ke sekolah di daerah.

Ia mengatakan, Kemendikbud juga perlu memperhatikan infrastruktur di daerah baik listrik maupun jaringan internet.

"Jangan hanya bagi-bagi laptop, tapi juga disiapkan infrastrukturnya di daerah itu. Baik listriknya maupun jaringan internetnya," ujar Indra dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/11).

BACA JUGA: Digitalisasi Sekolah Triliunan Rupiah Dinilai Belum Matang

Ia menilai, program tersebut tidak bisa disebut digitalisasi sekolah apabila penerapannya hanya sekadar bagi-bagi laptop.

Padahal, program bagi-bagi laptop sudah pernah dilakukan Kemendikbud pada era kepemimpinan Mendikbud sebelumnya.

"Jadi, jangan sampai hanya ganti baju saja," imbuh Indra.

Indra menyarankan selain menyiapkan infrastruktur untuk digitalisasi sekolah, maka juga perlu dipersiapkan sumber daya manusianya.

Kemendikbud, kata dia, perlu menyelenggarakan pelatihan terhadap guru maupun siswa dalam program digitalisasi itu.

BACA JUGA:  Anggaran Program Digitalisasi Sekolah Rp1,49 Triliun

"Kalau hanya sekedar bagi-bagi laptop, tapi tidak ada jaringan internetnya maka akan si-sia program digitalisasi sekolah. Apalagi jika gawai yang dibeli perlu koneksi internet, maka hal itu akan sia-sia. Begitu juga kalau SDM-nya kurang mendukung," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengatakan pihakya akan melanjutkan program digitalisasi sekolah pada 2021 mendatang.

Saat ini, Kemendikbud bersama dengan Kemenkominfo melakukan pemetaan sekolah mana saja yang memiliki jaringan internet dan listrik.

Nadiem mengatakan akan memprioritaskan sekolah di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Bantuan yang diberikan berupa laptop, proyektor, serta perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK). (riz/fin)

Admin
Penulis