News . 12/11/2020, 17:14 WIB

Meski Hadapi Kesulitan, Pemerintah Terbuka Soal Vaksin Covid-19 Pfizer

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) dan mitranya dari Jerman, Pfizer dan BioNTech, dalam pengadaan vaksin Covid-19.

"Tidak menutup kemungkinan tapi juga ada persoalan teknis yang dari sisi perlakuan terhadap vaksin itu," ujar Moeldoko di kantornya di Jakarta, Kamis (12/11).

Moeldoko mengungkapkan, persoalan yang dimaksud yakni seputar teknis pendistribusian vaksin Pfizer.

BACA JUGA:  Efektivitas Vaksin Pfizer Capai 90 Persen

Pasalnya, menurut dia, vaksin tersebut menggunakan teknologi rekayasa genetik. Rekayasa genetik itu dilakukan dengan mengambil genom dari RNA virus yang membutuhkan tempat penyimpanan vaksin pada suhu -80 derajat Celcius.

Sehingga, menurutnya, akan sulit untuk mendistribusikan vaksin hingga ke seluruh wilayah Indonesia.

"Itu untuk daerah-daerah seperti kita ini sepertinya akan menghadapi kesulitan karena jaring dinginnya (cold chain) itu, harus melalui suatu temperatur sehingga pada nantinya harus distribusi dari satu wilayah ke wilayah lain akan menghadapi masalah, persoalan teknisnya di situ," ungkap Moeldoko.

BACA JUGA:  Rusia Jual Murah Vaksin Sputnik V ke Indonesia

Di Indonesia, kata dia, masih sulit untuk menemukan penyimpanan yang bisa menjaga suhu hingga -80 derajat Celcius, bahkan "freezer" kulkas hanya -4 derajat Celcius.

"Tapi saya pikir ini sebuah kesempatan bagi pemerintah adalah semaksimal mungkin menyelamatkan masyarakatnya. Nanti persyaratan teknisnya akan dilihat seperti apa, apakah memungkinkan atau tidak," kata dia.

Sebelumnya, diberitakan uji klinis vaksin buatan Pfizer dan BioNTech diklaim dapat mencegah infeksi Covid-19 hingga 90 persen. Inovasi Pfizer dan BioNTech tersebut masih harus dikaji oleh kelompok pakar independen dan disetujui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BACA JUGA:  Vaksin Menstimulasi Imunitas Tubuh

Di Indonesia, belum ada temuan seberapa ampuh vaksin Sinovac dan Sinopharm yang dipesan dari perusahaan asal China, sedangkan uji klinis dijadwalkan selesai pada April 2021.

Selain itu, menurut Moeldoko, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih.

"Mungkin ada lagi pabrik vaksin di Indonesia, mungkin semuanya, akan pasti jadi pertimbangan. Pertimbangannya adalah efektivitas, yang kedua juga pertimbangan harga, mungkin pertimbangan teknis, persediaan dan lainnya," kata dia.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com