"ASI tidak boleh diganggu, maka kita buat dan adakan pil baru. Agar tidak sakit dan mudah dipasang, kita adakan IUD baru. Demikian seterusnya, dan inilah spirit kita untuk memberi layanan yang digemari masyarakat dan sosialisasinya di antaranya melalui Perkadis," ujar Hasto.
Hasto Wardoyo juga mengungkapkan bahwa BKKBN akan memperbanyak layanan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dialokasikan di antaranya untuk penggerakan peserta KB.
"DAK akan disalurkan ke OPD KB Kabupaten dan Kota, dari sebelumnya melalui Provinsi," terang Hasto.
Menurut Hasto, DAK itu diproyeksikan mencapai Rp 400 miliar. OPD KB di kabupaten dan kota ditaksir akan mengelola DAK KB sekitar Rp 5-7 miliar atau lebih. Perkadis ini sekaligus dipakai untuk mengawal DAK KB. Untuk itu, BKKBN melakukan MoU dengan Kementerian Dalam Negeri dalam kerjasama audit pelaksanaan DAK KB. "Agar lancar dalam pelayanan dan melindungi OPD KB," tutur Hasto.
Agar Perkadis berjalan optimal, Hasto Wardoyo mengatakan, setiap bulan akan ada Rapat Pengendalian Program (Radalgram) antara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi dengan Perkadis.
"Kami terbuka menerima masukan dalam pelaksanaan anggaran terkait DAK fisik dan non fisik," ujar Hasto.
Hasto juga mengutarakan bahwa BKKBN mulai melakukan "stresing" lebih kuat terhadap remaja pasangan usia subur (PUS) calon pengantin.
"Kami kaitkan program Bangga Kencana dengan stunting. Kami siapkan para calon pengantin menjadi PUS baru yang sehat secara reproduksi sehingga akan menghasilkan anak yang cerdas, menghadirkan generasi unggul untuk Indonesia maju," ujar Hasto.
Terkait dengan stunting, Hasto menginfokan bahwa saat ini sedang digodok Peraturan Presiden (Perpres). Di dalam Perpres tersebut akan termuat pasal di mana BKKBN ikut aktif ambil bagian dalam penanggulangan stunting secara nasional.
Di sela-sela acara pengukuhan, Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN juga berkesempatan melakukan launching aplikasi Siska (Sistem Informasi Advokasi Kemitraan) Bangga Kencana dan Arkana (Arsip Digital Bangga Kencana). Sekaligus dirangkai dengan penandatanganan Komitmen Gerakan Nasional Sadar Arsip bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) BKKBN pusat dan provinsi. (rls/svs/man)