JAKARTA - Meski nilainya terus mengalami depresiasi dari tahun ke tahun, mobil merupakan sebuah aset. Kepemilikan sebuah mobil tentu menuntut seseorang untuk memiliki perencanaan keuangan yang baik.
Keberadaan mobil sebagai aset tentu akan menambah nilai kekayaan bersih Anda. Namun sebagai sebuah aset, mobil bisa dikategorikan sebagai aset pribadi maupun investasi.
Ketika mobil hanya digunakan untuk keperluan mobilitas sehari-hari, maka statusnya pun menjadi aset pribadi. Namun ketika mobil digunakan untuk mencari uang seperti mengantar penumpang, mengangkut barang dagangan, diperjual-belikan ke showroom atau pelanggan, maka mobil akan menjadi aset investasi.
Seperti diketahui, ada banyak biaya yang harus dikeluarkan bagi mereka yang memiliki mobil. Berikut adalah tips perencanaan keuangan dari Lifepal.co.id untuk para pemilik mobil.
Mobil juga butuh dana darurat
Idealnya, seorang harus menyediakan dana darurat setara minimal 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Mengapa? Karena dana darurat akan berguna untuk menalangi biaya hidup di saat orang yang bersangkutan kehilangan penghasilan.
Lantas seperti apa bentuk dana darurat untuk mobil?
Semakin tua usia mobil, maka semakin sering pula pergantian suku cadangnya. Pergantian suku cadang saat servis berkala jelas memunculkan biaya tak terduga yang harus dibayarkan.
Sebut saja aki mobil yang habis masa pakainya, kampas kopling, rem, busi, oli, dan filter-filter yang harus diganti dalam hitungan kilometer. Belum lagi, pemilik mobil rentan terkena risiko ban kempes di tengah perjalanan, baik karena tekanan anginnya yang kurang atau karena musibah lain.
Oleh karena itulah, cukup penting tentunya untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan ini. Tidaklah salah untuk menabung setidaknya 1% hingga 5% dari pemasukan per bulan untuk dana darurat mobil. Simpan saja dana tersebut di tabungan agar tetap likuid.
Total aset lancar Anda harus 15% hingga 20% dari kekayaan bersih
Seperti dijelaskan di atas bahwa keberadaan mobil yang merupakan aset, akan menambah nilai kekayaan bersih Anda. Nilai kekayaan bersih sendiri didapat dari hasil pengurangan antara total aset dan total utang.
Semakin tinggi kekayaan bersih, maka makin tinggi pula persentase aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang harus Anda miliki.
Wajar saja, mobil tentunya butuh biaya operasional seperti biaya bahan bakar, biaya kebersihan, biaya jasa servis ringan, servis berat dan pajak. Itu sebabnya, seseorang yang memiliki mobil harus memiliki kas yang cukup, bukan hanya untuk keperluan yang sifatnya darurat melainkan juga untuk operasional.
Total aset lancar ideal harus Anda miliki adalah 15% hingga 20% dari kekayaan bersih. Jika kurang dari 15%, itu tandanya jumlahnya terlalu kecil, namun jika lebih dari 20% Anda terlalu banyak menyimpan uang di tabungan dan kurang berinvestasi untuk masa depan.