JAKARTA - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon dan Profesor UNAIR Henry Subiakto terlibat debat panas di acara ILC tvOne. Uniknya, debat itu dibawa hingga ke media sosial twitter.
Awalnya di ILC, Fadli Zon memaparkan soal harga vaksin Corona di Brazil dibanding di Indonesia. Fadli bilang, presiden Brazil, Sao Paolo membeli 46 juta dosis vaksin Covid-19 dengan harga US$ 90 juta sehingga di sana harga vaksin terbilang murah yakni hanya Rp 28.000 per dosis.
"Menteri Airlangga menyebut akan dijual 10-20 dollar atau sama dengan Rp 300 ribu. Perbedaaan yang jomplang," kata Fadli dikutip di ILC.
Tidak puas dengan pemaparan Fadli Zon, Henry Subiakto menyentil Fadli Zon di twitternya @henrysubiakto.
"FZ ngotot harga vaksin-19 hanya 2$. Padahal untuk biaya riset & uji coba sangat mahal, dan sekarang belum ada yang siap, tapi kebutuhan datang dari seluruh dunia," tulis Henry, Rabu (28/10/2020).
Henry lantas mendesak agar Fadli Zon bisa membuktikan pernyataannya itu agar tidak menjadi hoax.
"Sebaiknya orang itu ditunjuk saja sebagai special envoy untuk cari vaksin seharga 2$ sekaligus membuktikan bukan hoax," katanya.
Melihat dia diledekin oleh Henry Subiakto, Fadli Zon lantas menjawabnya. Dia meluruskan maksud dari pemaparannya di ILC tersebut.
"Daya tangkap orang ini kurang. Saya bacakan berita bahwa Gubernur Sao Paulo Brazil kontrak dengan China harga sekitar US$ 2 per dosis," sergah Fadli.
Ia menyarankan kepada Henry agar tidak terlalu banyak gelar namun memperbanyak baca.
"Menkes Polandia bilang harga sekitar 2 Euro. Nanti saya kirim link nya. Sekali lagi banyak baca Pak Profesor, jangan keberatan gelar," ujarnya. (dal/fin).