JAKARTA - Film pendek yang diperankan oleh Ahmad Muawafiq jadi dan para santrinya jadi perbincangan hangat. Film yang berdurasi 7 menit 30 detik itu dianggap telah melecehkan cadar. Padahal cadar sendiri merupakan syariat Islam meskipun ada perbedaan pandangan ulama di dalamnya.
“Film tersebut sangat mendiskreditkan wanita bercadar, apalagi ada adegan paksa lepas cadar dan menuduh pemakai cadar adalah radikal,” ujar Tokoh Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH. Luthfi Bashori, dikutip FIN dari Kiblatnet, Rabu (28/10).
Dia mengatakan, bahwa cadar bagi wanita muslimah adalah perintah Syariat. Walaupun ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama, kata dia, sebagian mereka menghukumi bahwa wanita muslimah itu wajib bercadar.
“Karena bercadar itu dapat menutupi wajah yang seiring dengan kewajiban menutupi seluruh tubuh bagi wanita muslimah. Dan sebagian lainnya menghukumi bahwa bercadar itu hukumnya sunnah,” tuturnya.
“Tapi tetap saja, dengan adanya perbedaan pendapat di kalangan para ulama ini tidak mengeluarkan status bahwa cadar adalah bagian dari ajaran Syariat Islam,” sambungnya.
Maka ia menekankan bahwa entah itu adegan film, atau ceramah di mimbar, atau pernyataan apapun yang sengaja mendiskreditkan cadar sama saja dengan menghina syariat Islam.
“Sedangkan orang yang sengaja menghina syariat Islam, maka hukumnya murtad atau keluar dari agama Islam,” pungkasnya.
Beredar film pendek yang diperankan oleh Ahmad Muwafiq atau yang dipanggil Gus Muwafiq di media sosial. Film ini pertama kali diunggah oleh akun Chanel NU di YouTube. Film tersebut diberi judul 'Merah Putih vs Radikalisme’.
Dalam adegannya, dua kelompok remaja dibuat berhadap-hadapan. Remaja yang mengaku NKRI nampak memegang bendera merah putih. Sementara remaja yang dicap radikalisme, mengenakan cadar.
Kedua kelompok ini saling serang dan adu fisik. Remaja yang radikalisme dikeroyok dan dipaksa lepaskan cadarnya. (dal/fin).