TURIN - Laga matchday kedua fase grup Liga Champions 2019-2020 langsung menyajikan pertarungan dua klub raksasa Eropa. Juventus menjamu Barcelona di Kota Turin, Kamis (28/10) dini hari WIB.
Tajuk balas dendam tak lepas dari laga tersebut. Maklum saja, Juventus dan Barcelona terakhir kali bertemu di fase grup Liga Champions 2017/18. Juventus kalah 0-3 di Spanyol oleh dua gol Lionel Messi dan satu gol Ivan Rakitic. Setelah itu, laga di Italia berkesudahan 0-0.
Sayang, lawatan akan terasa hambar tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo. Ya, baik Juventus dan Barcelona, sama-sama memiliki dua pencetak gol terbanyak Liga Champions, yakni Ronaldo (130 gol) dan Messi (116 gol). Dua pemain itu juga memiliki trofi Ballon d'Or terbanyak; Ronaldo 5 dan Messi 6.
BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu, Inul Daratista Sering Minta Cerai ke Adam Suseno
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Ronaldo masih belum pasti tampil melawan Barcelona. Eks pemain Real Madrid itu telah melewatkan tiga laga terakhir Juventus, termasuk matchday 1, akibat COVID-19.Dalam matchday pertama, Andrea Pirlo dalam debut pertamanya sebagai pelatih di Liga Champions membawa Juventus menang 2-0 kontra Dynamo Kiev. Juventus menang lewat sepasang gol pemain yang jarang dipakai, Alvaro Morata. Berlaga di Turin, jelas membuat Juventus superior. Pasalnya, Si Nyonya Tua, julukan Juventus, belum pernah kalah melawan Barcelona di Turin. Rekor kandangnya melawan Blaugrana adalah dua kali kemenangan dan tiga kali seri.
Kendati demikian, allenatore Juventus Andrea Pirlo menekankan Paulo Dybala dan kolega harus beradaptasi dengan cepat. Senin (26/10), mereka telah kehilangan dua poin lainnya dalam hasil imbang 1-1 dengan Hellas Verona. Ini menjadi perhatian pelatih baru, yang mengatakan bahwa Bianconeri tengah menghadapi masa-masa sulit.
BACA JUGA: Tangan Anaknya Dimasuki Cacing, Anji Ingatkan Kaum Ibu terhadap Bahaya Main Pasir
“Ini adalah periode yang agak khusus untuk semua orang, tetapi sejak akhir musim lalu, kami memang menghadapi laga-laga yang padat,” kata Pirlo kepada Juventus TV.“Banyak pemain belum bisa diturunkan. Anda bisa lihat laga kami berakhit dengan banyak gol. Ini adalah situasi yang kami ketahui dan kami harus beradaptasi dengan cepat, " tambahnya.
Hal yang sama juga dilakukan anak asuh Ronald Koeman. Barcelona - juga bersama pelatih baru bernama Ronald Koeman - menang 5-1 menjamu Ferencvaros. Barcelona menang lewat penalti Lionel Messi, serta gol-gol Ansu Fati, Philippe Coutinho, Pedri, dan Ousmane Dembele. Sayangnya, dalam laga domestik, Blaugrana harus gigit jari.Mereka kalah 1-3 di laga terakhir.
BACA JUGA: Felix Siauw: Aku gak Pernah Lihat Muslim Bercadar Bakar Bendera Merah Putih
Sehingga, berbagai aspek yang melingkupi laga ini menarik dicermati. Salah satunya adalah soal perangkat wasit yang memimpin laga Juventus versus Barca ini. Telah ditetapkan, perangkat wasit berasal dari Belanda dengan pemimpin pertandingannya bernama Danny Makkelie.Makkelie sendiri termasuk salah satu wasit berpengalaman di Eropa. Lisensi tertinggi sudah diraihnya sejak 2011. Bahkan, Makkelie pun terbilang sangat berpengalaman di VAR. Urusan video asisten digital sebenarnya sudah menjadi bahan kritik Koeman atas kekalahan Barcelona melawan Madrid, beberapa hari yang lalu.
Kepada Marca, Koeman mengecam VAR setelah pasukannya tak berdaya menghadapi el Clasico kontra Real Madrid yang berakhir skor 3-1 di Camp Nou. Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengklaim, video assistant referee ada hanya untuk membuat keputusan yang melukai Barca. Seperti diketahui, penalti dari Sergio Ramos berkat keputusan VAR membantu Los Blancos mengamankan tiga poin di el Clasico jilid pertama musim ini
"Kami telah melalui lima laga dan [VAR] hanya digunakan untuk melukai Barca. Itu tidak pernah berjalan sesuai dengan maksud kami," katanya.
BACA JUGA: Lagu Menghapus Jejakmu Masuk Nominasi AMI Awards 2020, Netizen Doakan BCL-Ariel NOAH
"Keputusan itu memiliki pengaruh besar terhadap hasil akhir, karena kami bermain bagus sampai akhirnya datang penalti," ujar mantan pelatih timnas Belanda tersebut.Hanya saja, bagi kiper Blaugrana, Marc-Andre ter Stegen, laga nanti bukanlah sebagai ajang balas dendam. Menurut kiper asal Jerman tersebut, Barcelona tak pernah berpikir pertemuan dengan I Bianconeri sebagai ajang pelampiasan dendam.
“Motivasi kami bukan balas dendam. Musim kemarin sudah berlalu dan kami sudah melupakannya. Kami saat ini fokus pada musim ini dan kami akan menunjukkan bisa lebih baik dari musim lalu,” sebut Ter Stegen seperti dilansir Soccerway.
Ter Stegen berharap hasil di Turin tak seperti dua musim lalu. Meski tampil eksplosif, Barcelona gagal mencetak gol dan mengakhiri laga dengan skor 0-0. Toh, bukan perkara gampang mengalahkan Juventus. Bisa dibilang, I Bianconeri memiliki modal kuat untuk bisa membuat Barcelona tak nyaman. Dalam sejarahnya, Juventus tak pernah kalah di kandangnya sendiri.
Meski begitu, Barcelona bakal sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil terbaik dalam laga ini. Laga perdana akan sangat menentukan dan menjadi modal dalam laga-laga berikutnya. (fin/tgr)