Puncak Arus Mudik 28 Oktober, 160 Ribu Aparat Dikerahkan

fin.co.id - 23/10/2020, 10:33 WIB

Puncak Arus Mudik 28 Oktober, 160 Ribu Aparat Dikerahkan

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Puncak arus mudik pada long weekend akan terjadi pada 28 Oktober. Untuk pengamanan Polri mengerahkan sedikitnya 160 ribu personel gabungan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus mudik libur panjang akhir pekan atau long weekend jatuh pada Rabu (28/10). Diprediksi akan terjadi arus kepadatan kendaraan.

Karenanya, diharapkan masyarakat yang ingin berlibur jangan bertumpu di satu hari tersebut. Selain mengurangi kepadatan juga mencegah potensi terjadi penularan COVID-19.

"Atur perjalanan Anda dengan baik untuk menghindari kepadatan masyarakat yang berpotensi terjadinya penularan pandemi,” katanya dalam keterangannya, Kamis (22/10).

BACA JUGA:  Hari Santri 2020, LPDB-KUMKM Gandeng Santri Dalam Upaya Pendampingan Dana Bergulir

Dia memprediksi potensi kepadatan terjadi di tiga titik yaitu, pertama, Jalan dari arah Jakarta menuju ke arah timur (Jawa Barat, Tengah, dan Timur). Kedua, kapal penyeberangan ke arah Sumatera, dan ketiga di Bandara.

Menurutnya hal tersebut terjadi karena masyarakat akan melakukan perjalanan menggunakan semua jenis transportasi pada libur panjang akhir Oktober nanti.

"Kami prediksi akan terjadi peningkatan pergerakan orang dan kendaraan sekitar 10-20 persen,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperingatkan agar melakukan antisipasi pada libur panjang akhir Oktober. Tujuannya agar tidak terjadi peningkatan laju penularan COVID-19, seperti libur panjang Tahun Baru Islam, Agustus lalu.

BACA JUGA:  Usai ‘Sentil’ Selebgram Denise Chariesta, Denny Cagur: Akhirnya Jadi Kebongkar

Karenanya, dia menegaskan akan berkoordinasi dengan para operator transportasi untuk konsisten memberlakukan protokol kesehatan ketat dari mulai awal keberangkatan, pada saat perjalanan, hingga sampai di tujuan. Pihaknya juga akan melakukan pengecekan secara acak.

“Para operator mempunyai peran penting dalam memfasilitasi pergerakan orang antar kota, antar wilayah. Kalau mereka tidak taat, khawatir akan timbul penularan yang tidak kita inginkan. Tunjukkan kita harus disiplin dan tidak kompormi terhadap protokol kesehatan. Kalau memang ada yang ditemukan reaktif atau positif ya harus dilarang berangkat,” tegasnya.

Budi juga meminta operator transportasi meningkatan frekuensi perjalanan. Hal itu untuk mencegah penumpukan penumpang.

Selain itu, lanjut Menhub, pihaknya juga berkoordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) di daerah untuk melakukan pengawalan penerapan protokol kesehatan dengan ketat.

Terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan sedikitnya 160.000 personel gabungan TNI, polisi, dan unsur terkait untuk berjaga pada libur panjang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Pengamanan melibatkan personel gabungan TNI-Polri dan unsur terkait yakni mencapai 160.916 orang," katanya.

Dijelaskannya, masyarakat akan melakukan mudik ke kampung halaman atau liburan rekreasi. Karenanya, Korps Lalu-lintas Polri telah menyiapkan rencana pengamanan dan lain-lain, sebagai upaya memutus penyebaran Covid-19.

Untuk pos pengamanan dan pos terpadu telah disiapkan sebanyak 645 pos. Dengan fokus pengamanan di tol, kawasan istirahat, jalan arteri, lokasi wisata, jalur alternatif dan tempat penyeberangan ASDP.

Untuk mengantisipasi kemacetan arus kendaraan, polisi akan menyiapkan sejumlah langkah antisipasi di antaranya dengan menerapkan rekayasa lawan arus lalu-lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek, membatasi truk sumbu tiga ke atas agar tidak melewati jalan tol dan mengatur buka tutup masuk kawasan istirahat.

Admin
Penulis