News . 20/10/2020, 05:33 WIB
MAKASSAR — Gangguan ginjal sudah begitu banyak ditemukan pada anak-anak. Bahkan bukan karena penyakit bawaan sejak bayi.
Spesialis Anak Siloam Hospitals Makassar, Dr dr Bob Wahyudin, SpAK, CIMI mengatakan, gangguan ginjal pada anak yang bukan bawaan bisa diketahui pada usia 5 hingga15 tahun. Di bawah lima tahun, biasanya karena bawaan. “Kalau usia empat tahun kebawah itu lebih dominan karena penyakit bawaan,” ujarnya kepada FAJAR, Sabtu, 17 Oktober.
Dokter Bob menjelaskan, gangguan ginjal yang didapat setelah lahir biasanya ditandai dengan infeksi saluran kemih. Selain itu, di atas lima tahun penyebab terseringnya adalah gangguan pada glomerulus, seperti sindrom nefrotik (kebocoran protein dalam ginjal), nefritis, dan lupus.“Ini karena kurang menjaga kebersihan area genital atau saluran berkemih pada anak,” tegasnya seperti dikutip dari Harian Fajar (Fajar Indonesia Network Grup).
Gangguan ginjal pada anak sendiri terbagi dua, yaitu gangguan ginjal akut dan kronik. Gangguan ginjal akut mengarah pada kerusakan secara mendadak dan memiliki waktu yang singkat. Gangguan ginjal akut dapat sembuh sempurna. Sedangkan gangguan ginjal kronik adalah kondisi penurunan fungsi ginjal anak secara bertahap selama kurun waktu tiga bulan atau lebih.
Untuk gejala-gejala umumnya, yaitu gangguan ginjal akut terjadi pendarahan, demam, ruam, diare berdarah, muntah parah, sakit perut, tidak ada urine atau banyaknya produksi urine, kulit pucat, pembengkakan jaringan, dan peradangan mata. Sementara, gejala penyakit ginjal kronis, nafsu makan buruk, muntah, sakit tulang, sakit kepala, pertumbuhan terhambat, banyak urine atau tidak ada urine, infeksi saluran kemih berulang, kulit pucat, bau mulut, masalah pendengaran, pembengkakan jaringan, dan sifat mudah marah.
Penyakit ginjal akut dimulai secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat pulih dan ginjal dapat bekerja secara normal kembali. Sementara penyakit ginjal kronis dapat memburuk secara perlahan selama setidaknya tiga bulan. Anak dengan penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
Salah satu pemicunya karena anak biasanya terlalu banyak main. Bahkan terlalu banyak kesibukan, sehingga lupa untuk minum air secukupnya atau sering tidak minum-minum. Dari dehidrasi ini, kata dokter Bob juga biasanya dipengaruhi oleh faktor makanan. Penyebabnya, makan terlalu banyak protein dan garam.
Kondisi yang bisa memperparah karena trauma. Misalnya, terjatuh dan yang terbentur adalah bagian organ tubuh tersebut. (sal/dni)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com