News . 15/10/2020, 14:00 WIB
Dalam prosesnya, Kemensos mengakui masih terdapat sejumlah hambatan untuk penyaluran bansos beras di antaranya kondisi geografis, kelangkaan BBM, faktor pandemi COVID-19, informasi beras plastik hingga birokrasi di sejumlah daerah.
"Kita langsung koordinasi dengan Kejaksaan Agung dan langsung menindaklanjutinya," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta pihak Bulog dan transporter agar memaksimalkan waktu yang tersisa dalam percepatan penyaluran bansos beras terutama di daerah yang hingga kini realisasinya masih nol persen.
"Selanjutnya kami berharap Perum Bulog agar mendorong transporter lebih cepat dalam distribusi bagi KPM," ujarnya.
Sedangkan Direktur Operasi dan Pelayanan Publik Perum Bulog Triyana mengatakan dari rencana penyaluran 450 ribu ton beras, sebanyak 300 ribu ton telah tersalurkan kepada KPM PKH per 14 Oktober 2020 atau mendekati 70 persen.
"Insha Allah akhir bulan ini sesuai jadwal bisa terpenuhi," katanya.
Dalam proses penyalurannya, Triyana mengakui memang masih ada sejumlah kendala dalam penyaluran bansos beras salah satunya terkait pembatasan masuk ke daerah zona merah COVID-19 seperti di Maluku yang menyebabkan transporter tidak boleh masuk untuk menyalurkan bansos beras.
"Ada pula daerah yang menunggu peluncuran secara resmi sehingga penyaluran tertunda," ungkapnya.(gw/fin)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com