CIANJUR - Korban banjir di Desa Pusakasari, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur mengalami kesulitan air bersih. Akibatnya, para korban banjir tersebut terpaksa memanfaatkan air selokan untuk masak dan mencuci.
Kepala Desa Pusakasari, Kecamatan Leles A Munawar, mengatakan banjir bandang membuat sumber air bersih warga keruh bercampur lumpur. Sehingga warga kesulitan mendapat air bersih untuk mencuci dan memasak.
Sumber air yang masih bisa dimanfaatkan ialah selokan yang merupakan aliran dari kolam warga.
“Mau bagaimana lagi, sumber air keruh. Terpaksa untuk warga yang tinggal di dekat jalan utama, memanfaatkan air selokan untuk mencuci dan memasak,” kata dia kepada wartawan, kemarin (4/10).
BACA JUGA: Nathalie Holscher Pernah Dijuluki Ratu Amer, Sule: Itu Tantangan Bagi Gue
Ia menuturkan, di Desa Pusakasari ada 300 warga yang terdampak banjir bandang. Sebagian besar membutuhkan bantuan air bersih.“Kami berharap segera ada bantuan air bersih, utamanya untuk memasak dan mandi,” tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, warga juga kekurangan bantuan logistik berupa beras dan mie instan. Bantuan yang ada, hanya cukup untuk dua atau tiga hari ke depan.
“Warga di pengungsian juga butuh bantuan pakaian dan selimut,” ucap dia seperti dikutip dari Sukabumi Ekspres (Fajar Indonesi Network Grup).
Sementara itu, Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengirimkan bantuan air bersih dan logistik.
BACA JUGA: MenkopUKM Minta Perguruan Tinggi Mendirikan Laboratorium Kewirausahaan
“Segera kami komunikasi supaya kebutuhan korban banjir bandang bisa terpenuhi,” pungkasnya.Sebelumnya, banjir dan longsor menerjang dua kecamatan yakni kecamatan Leles dan Agrabinta, Jumat (2/10) malam.
Kapolsek Agrabinta AKP Ipid Saputra mengatakan perkembangan terjadinya bencana alam banjir dan longsor di Kecamatan Leles dan kecamatan Agrabinta sampai dengan Sabtu (3/10) pukul 01.45 WIB situasi air sudah surut dan akses jalan yang terendam sudah bisa dilalui kendaraan, hujan sudah reda namun listrik belum menyala.
“Penanganan tanah longsor yang menutupi badan jalan masih menunggu alat berat dari Dinas PUPR Kabupaten Cianjur,” kata Ipid
Penyebab banjir dan longsor karena hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut mengakibatkan sungai yang tak jauh dari ruas jalan meluap.
Air menggenangi ruas jalan dan merendam sejumlah rumah penduduk sekitar. Ketinggian air ada yang mencapai 2 meter.
BACA JUGA: Cara Wanita Tangerang Hadapi Krisis Pangan Lewat Kebun Mandiri
Sementara itu, Kepala Desa Sukamanah Aludin menerima laporan dari warga sekitar, permukiman warga di Kedusunan Hegarwas, Desa Sukamanah Kecamatan Agrabinta yang mengalami kerusakan parah yakni RT Munjul, RT Cikadu, RT Pasirturi, RT Hegarwaas, RT Babancong, Sukamaju siaga satu, dan Lembursawah siaga satu.Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, hingga saat ini 477 KK masih terisolasi karena longsor.
Kepala Desa Sukasirna Kecamatan Leles, Habib Latif, mengatakan akibat longsor di tiga titik masuk jalan, sebanyak 477 kepala keluarga terisolasi tak bisa menjalankan perekonomian.